Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dr Arman Bausat di Makassar, Selasa mengatakan bahwa Kepala daerah di sejumlah kabupaten dan kota mengaku kesulitan memperoleh sasaran vaksinasi, padahal cakupannya belum mencapai 100 persen.
"Sekarang kita mulai arahannya pak gubernur untuk aktifkan RT/RW mencatat warganya yang sudah divaksin dan belum divaksin. Ini kami akan minta ke Bupati dan Wali Kota," katanya.
Baca juga: Polda Sulsel percepat capaian vaksinasi di Kabupaten Gowa
Dokter Arman menyebut, setelah data diterima maka akan dilakukan identifikasi by name by address untuk memudahkan pemerintah kabupaten menyasar warga yang belum divaksin, maupun mereka yang belum lengkap vaksin primernya.
"Jadi tidak ada lagi alasan bahwa tidak ada sasaran, karena kita sudah mengantongi datanya," ujar dia.
Baca juga: Disdik Sulsel targetkan vaksinasi siswa rampung akhir Februari 2022
Menurut dr Arman, kebut vaksinasi harus tetap digencarkan menyusul naiknya kasus COVID-19 dengan hadirnya varian omicron yang penyebarannya empat kali lebih cepat dari varian delta. Apalagi, korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Sulsel mulai kembali bertambah.
Selain itu, lanjut dr Arman, Kementerian Kesehatan juga telah merilis bahwa 85 persen pasien meninggal dunia akibat COVID-19 varian omicron merupakan pasien yang belum divaksin atau vaksinnya belum lengkap.
Baca juga: Dinkes Sulsel siapkan 1,7 juta dosis vaksin genjot vaksinasi
"Kalau di Sulsel juga sama, rata-rata yang masuk ke Rumah Sakit adalah nenek-nenek dan rata-rata tidak lengkap vaksinnya. Untuk dapat kekebalan yang maksimal maka harus pula lengkap vaksinnya," urainya.
Hingga 28 Februari, Satgas COVID-19 Sulsel mencatat cakupan vaksinasi dosis 1 mencapai 84,71 persen, sedangkan dosis 2 yakni 56,92 persen.
Baca juga: Dinkes: Vaksinasi Booster di Sulsel terkendala stok vaksin
Baca juga: Sulawesi Selatan bagi hadiah sepeda hingga mobil ke peserta vaksinasi
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022