"Berdasarkan evaluasi kegiatan operasi pasar yang dilakukan dua pekan terakhir cukup membantu masyarakat dan mencegah lonjakan harga sehingga perlu dilanjutkan hingga kondisi normal kembali", kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, di Palembang, Rabu.
Operasi pasar murah minyak goreng digelar di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan pasar tradisional dengan menyiapkan 35.000 liter minyak goreng dengan melibatkan 20 distributor minyak goreng.
Kegiatan operasi pasar yang digelar sejak pertengahan hingga akhir Februari 2022 itu cukup berhasil mengendalikan kenaikan harga minyak goreng yang dijual di pasaran berkisar Rp19.000-Rp22.000 per kemasan ukuran 1 kg.
"Melalui koordinasi dengan distributor minyak goreng dan upaya lainnya, diharapkan stok tersedia dalam jumlah cukup banyak sehingga warga Palembang bisa membeli minyak goreng dalam kemasan dengan harga cukup terjangkau atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter," ujar Wawako.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Palembang Reymon Lauri mengatakan pihaknya telah melakukan operasi pasar minyak goreng di pasar Sekip Ujung, Maskarebet, Tangga Buntung, KM5, Padang Selasa dan pasar 3-4 Ulu serta kawasan permukiman rumah susun 24 Ilir Palembang.
Minyak goreng dijual kepada masyarakat dengan harga relatif murah yakni Rp27.000 untuk kemasan dua liter atau Rp13.500 /liter.
"Kegiatan operasi pasar tersebut dapat mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran akhir-akhir ini dan bisa mengendalikan kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat itu," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau operasi pasar 5.000 liter minyak goreng
Baca juga: Gubernur Jatim minta pemkab perketat distribusi minyak goreng
Baca juga: Pemkab Banyumas kembali gelar operasi pasar minyak goreng murah
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022
