• Beranda
  • Berita
  • BKSDA observasi di lokasi buaya menyerang warga Mukomuko

BKSDA observasi di lokasi buaya menyerang warga Mukomuko

3 Maret 2022 15:38 WIB
BKSDA observasi di lokasi buaya menyerang warga Mukomuko
Warga Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko sedang mencari korban yang diserang buaya, Senin (21/2/2022) ANTARA/HO-Istimewa.

aktivitas mengangkat sawit dengan cara yang aman

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan menurunkan tim untuk melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko.
 
"Tim dari BKSDA akan turun untuk melakukan observasi dan mengidentifikasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga," kata Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat, dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
 
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) guna mencari solusi untuk mengatasi buaya pemangsa warga setempat yang masih berkeliaran di Sungai Selagan daerah ini.
 
Pemerintah setempat berkoordinasi dengan BKSDA menindaklanjuti permohonan masyarakat lima desa di bantaran Sungai Selagan terhadap gangguan hewan buas buaya yang memangsa Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah.

Baca juga: Seorang warga Mukomuko yang dimangsa buaya ditemukan meninggal

Baca juga: Seorang warga Mukomuko Bengkulu hilang diduga dimangsa buaya

 
Ia mengatakan, BKSDA menurunkan tim selain melakukan observasi dan identifikasi sekaligus melakukan pemantauan, dan dari survei langkah dilakukan dalam rangka meyakinkan masyarakat agar mereka bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
 
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga setempat ada sekitar 14 ekor buaya besar, dan belum termasuk anak buaya sebesar betis dan lengan orang dewasa.
 
Ia menjelaskan, sepertinya sungai di wilayah ini menjadi habitat buaya, dan kemungkinan selama ini mereka punya zona kekuasaan dan kebetulan masyarakat melakukan aktivitas di wilayah kekuasaannya sehingga buaya terganggu dan menjadi aktif.
 
Selain itu, katanya, menurut pihak BKSDA buaya yang berada di muara dan air asin lebih ganas dari buaya di air tawar.
 
Untuk sementara, ia menyarankan, agar masyarakat menahan diri dulu. "Kalau mereka melakukan aktivitas mengangkat sawit dengan cara yang aman, yakni isi perahu jangan terlalu banyak supaya jangan dimangsa buaya saat mereka berdekatan dengan buaya."
 
Selain itu, kalau aktivitas menyelam jangan dilakukan, termasuk memancing dan mandi sungai hingga tim dari BKSDA turun, tambahnya.
   
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022