Situs jejaring sosial itu meluncurkan proyek yang disebut "Birdwatch" pada tahun lalu sebagai eksperimen baru yang meminta pengguna Twitter untuk mengidentifikasi apakah sebuah cuitan menyesatkan atau tidak.
Baca juga: Twitter ikut larang media Rusia
Dikutip dari Reuters, Jumat, pengguna dapat menandai sebuah cuitan menyesatkan dengan menulis catatan untuk memberikan informasi yang menghilangkan prasangka konten, lalu kemudian akan ditambahkan ke tweet asli.
Seperti platform media sosial lainnya, Twitter telah lama berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah konten palsu menyebar di antara 217 juta pengguna hariannya.
Dalam masa uji coba perdana, tercatat ada 10.000 kontributor yang tergabung dalam "Birdwatch" yang hasilnya bisa dilihat di situs website terpisah yaitu https://twitter.com/i/birdwatch.
Kini, fitur "Birdwatch" nampaknya sudah dapat dilihat secara umum oleh beberapa pengguna di Amerika Serikat sehingga dapat melihat apakah sebuah cuitan menyesatkan atau tidak.
Meski baru di Amerika, Twitter mengatakan akan memperluas Birdwatch ke pengguna lainnya di lebih banyak negara.
Beberapa catatan Birdwatch pada hari Kamis (3/3) membahas konten menyesatkan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina minggu lalu.
Sebuah tweet pada 26 Februari, yang telah di-retweet lebih dari 17.000 kali, menunjukkan gambar rockstar Inggris Paul McCartney mengibarkan bendera Ukraina saat di atas panggung di depan orang banyak.
Sebuah catatan yang ditambahkan ke tweet di situs Birdwatch mengatakan foto itu diambil pada 2008 ketika McCartney tampil di "Konser Kemerdekaan" di Kyiv.
Twitter mengatakan bahwa dalam sebuah survei, orang-orang 20 hingga 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk setuju dengan konten tweet yang berpotensi menyesatkan setelah membaca catatan Birdwatch tentangnya, dibandingkan mereka yang melihat konten tanpa catatan tersebut.
Baca juga: Twitter sulit diakses di Rusia
Baca juga: Facebook beri ekstra perlindungan keamanan akun pengguna di Ukraina
Baca juga: Twitter pertimbangkan ethereum untuk fitur tip kepada kreator
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022