Menurut Pelaksana Harian (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Pamekasan Fatimatuzzahra di Pamekasan, Jumat, ke tujuh sekolah itu semua tingkat sekolah dasar (SD).
"Pada musibah banjir yang terjadi mulai tanggal 1 hingga 3 Maret 2022 kemarin, ketujuh SD memang tergenang banjir, sehingga semua ruang kelas kotor berlumpur dan tidak bisa digunakan," katanya.
Ketujuhnya adalah SDN Jungcangcang 3, SDN Jungcangcang 5, SDN Patemon 1, SDN Patemon 2, SDN Sumedangan, SDN Jalmak 1, dan SDN Kodik, di Kecamatan Proppo.
Baca juga: IDI Jatim bantu korban banjir Pamekasan
Baca juga: Banjir di dua kabupaten di Madura surut
Fatimatuzzahra menuturkan ketinggian genangan banjir di tujuh SD negeri saat musibah itu terjadi, antara 1 hingga 1,5 meter, sehingga hampir semua ruang kelas kotor penuh lumpur.
Sebagian berkas di beberapa sekolah juga dilaporkan rusak terendam banjir, termasuk alat elektronik berupa komputer dan pengeras suara yang biasa digunakan saat upacara siswa.
"Karena itu, alternatif pembelajaran yang diterapkan di tujuh SD yang terdampak banjir ini adalah pembelajaran jarak jauh atau secara online," katanya.
Menurut Fatimatuzzahra, mekanisme pelaksanaan pembelajaran jarak jauh itu dipasrahkan ke masing-masing sekolah.
"Sebab secara sistem, mereka yang lebih memahami tentang alternatif pembelajaran saat bencana. Namun, terkait acuan dalam pelaksanaan, tetap berpedoman pada edaran yang sudah diberikan oleh Disdikbud Pamekasan," katanya.
"Jadi, sekolah kita berikan kewenangan untuk manajemen berbasis sekolah (MBS)-nya. Bagaimana bisa mengatur di sekolahnya sesuai dengan situasi dan kondisi, tentunya memang harus berembuk dengan komite sekolah setempat," katanya, menambahkan.
Plt. Kepala Dikbud Pamekasan Fatimatuzzahra memperkirakan pembelajaran tatap muka langsung di tujuh SD negeri terdampak banjir itu kemungkinan baru akan berlangsung pada Senin (7/3/2022).
"Kalau besok, sepertinya belum memungkinkan, karena kegiatan bersih-bersih ruang kelas di sejumlah SD terdampak banjir itu baru mulai hari ini," katanya, menjelaskan.
Selain tujuh SD, lembaga pendidikan lainnya yang juga terdampak banjir dan hingga Jumat (4/3) belum diberlakukan kegiatan belajar tatap muka adalah SMP Negeri 1 Pamekasan.*
Baca juga: Kemarin, vaksinasi dalam dua tahun pandemi hingga revisi Permenaker
Baca juga: Dua kecamatan di Pamekasan masih tergenang banjir
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022