Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengapreasiasi aksi korporasi yang dilakukan oleh Bulog sebagai salah satu BUMN yang mendapat penugasan importasi daging tahun ini.
“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami akan mendorong BUMN pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional dan Alhamdulillah pada hari ini saya bersama Direksi Bulog memantau langsung kedatangan daging impor ini dan saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan," kata Arief.
Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca juga: Gapuspindo sarankan pemerintah impor sapi bakalan daripada daging beku
Dengan jumlah stok daging beku yang dimiliki Bulog saat ini, Arief berharap dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku guna menghadapi Ramadan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Selanjutnya Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan dari kontrak impor tahap pertama sebanyak 20 ribu ton yang dilakukan oleh Bulog, per hari ini sudah tiba sebanyak 60 persen dan ditargetkan akan rampung sampai akhir Maret.
“Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog akan segera distribusikan ke seluruh Indonesia”, kata Suyamto.
“Bulog turut menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut,” tambah Suyamto.
Perum Bulog, kata dia, juga terus berkoordinasi dengan NFA, pemerintah pusat maupun daerah guna membantu program pemerintah menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadan dan Idul Fitri.
Baca juga: Pengamat: Kebijakan impor daging kerbau harus dievaluasi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022