Berhasil menahan laju penduduk tentu akan bisa mempersiapkan kehidupan yang lebih bagus
Sekretaris Utama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus Rayanto mengatakan sistem pengendalian penduduk sangat penting untuk pembangunan bangsa sehingga lembaga tersebut menghadirkan Sistem Peringatan Dini Kependudukan (Siperindu).
"Siperindu ini disusun sebagai instrumen untuk mengendalikan penduduk yang coba disosialisasikan ke seluruh daerah," kata dia saat sosialisasi Siperindu di Padang,Selasa.
Menurut dia dari data yang dimasukkan ke sistem akan tergambar dengan jelas kondisi daerah, pengendalian penduduk juga akan menyangkut kehidupan sosial, ekonomi dan budaya.
Ia mencontohkan adanya konversi lahan pertanian diubah menjadi lainnya dan dalam sistem ini dilihat warga di daerah itu hampir semua memiliki mata pencarian sebagai petani dan luas wilayah pertanian yang terus berkurang.
"Ini bisa diantisipasi secara bersama, misalnya tidak mengaliri listrik ke daerah pertanian karena bisa saja daerah itu berubah jadi pemukiman," kata dia.
Menurut dia pengendalian penduduk ini memiliki dampak luas tidak hanya kepada OPD KB di daerah tapi melibatkan OPD lainnya mulai dari Bappeda yang melakukan perencanaan, Dinas Pertanian dan lainnya.
"Jika berhasil menahan laju penduduk tentu akan bisa mempersiapkan kehidupan yang lebih bagus," kata dia.
Ia mengatakan saat ini BKKBN tidak lagi fokus membatasi masyarakat dengan slogan dua anak cukup tapi bagaimana dua anak yang lahir itu sehat.
"Kita ingin fokus yang ingin dicapai adalah kualitas dan kuantitas penduduk yang sejajar. Tidak minus seperti Jepang dan lebih seperti China. Ini yang coba kita gapai bersama," kata dia.
Baca juga: Angka kelahiran tinggi jadi "PR" Jabar terkait pengendalian penduduk
Baca juga: Diperkirakan turun, penduduk Indonesia justru bertambah 1,49 persen
Baca juga: BKKBN: Jumlah warga lansia bertambah 1,2 juta dalam satu tahun
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022