Langkah Google itu terlihat dilakukan untuk tetap bersaing dengan Microsoft dan Amazon yang tengah menguatkan layanan mereka yang berbasis cloud.
Melansir Reuters, Rabu, penguatan sistem cloud menjadi meningkat karena dalam beberapa tahun terakhir serangan siber melonjak pesat terkhusus sejak pandemi.
Permintaan untuk perangkat lunak keamanan secara global diperkirakan meningkat dua kali lipat dan nilainya diperkirakan bisa mencapai 352,25 miliar dolar AS pada 2026.
Baca juga: OJK ingatkan isu keamanan data saat tekfin adopsi komputasi awan
Baca juga: Pemanfaatan komputasi awan buka peluang peningkatan ekonomi
Analis utama dari Forrester Research menyebutkan strategi yang dilakukan para raksasa teknologi memang sudah lumrah dan itu baru sebuah awal.
"Ini hanyalah awal dari apa yang akan kita lihat dalam hal akuisisi keamanan siber untuk semua perusahaan cloud besar," kata analis utama di Forrester Research Jeff Pollard.
Kesepakatan antara Google dan Mandian menyusul informasi yang beredar bahwa sebelumnya Microsoft juga mengincar Mandian sebagai bagian penguatan layanan cloud-nya.
Dengan adanya kerjasama antara Google dan Mandiant, diperkirakan sebesar 19 miliar dolar AS per tahunnya dipastikan bisa didapatkan perusahaan tersebut.
Mandiant merupakan perusahaan yang berfokus pada insiden kejahatan siber dan pengujian keamanan siber.
"Modal yang diperlukan Mandiant untuk berhasil sebagai bisnis keamanan siber mandiri akan membutuhkan entitas eksternal atau akuisisi," ujar Jeff Pollard.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Akan sangat padat modal bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki serangkaian kemampuan serupa."
Baca juga: Microsoft hadirkan solusi keamanan baru untuk sistem multicloud
Baca juga: Princeton Digital Group raih pendanaan 500 juta dolar AS
Baca juga: Google Cloud-Aksesmu kolaborasi digitalisasi warung
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022