Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, menuturkan BI Fast juga didesain sebagai inovasi transaksi pembayaran cepat, mudah, murah dan aman sebagai game changer.
"Kami sediakan BI Fast sebagai pembayaran ritel yang menjawab kebutuhan transaksi setiap saat tanpa batasan tempat. Ini menjadi game changer untuk ekosistem pembayaran digital. Saat bank sudah full maka transaksi akan naik 811 juta transaksi. Tapi itu tetap masih di bawah kapasitas penuh yakni masih 50 persen dari BI Fast," katanya.
Filianingsih juga menuturkan masyarakat saat ini mulai banyak yang beralih kepada transaksi digital karena infrastruktur teknologi yang ada mampu menjawab kebutuhan layanan yang cepat, mudah, murah dan aman.
Saat ini pelaku industri jasa pembayaran mulai banyak menyediakan program dan aplikasi yang sangat membantu masyarakat. Di luar itu, data granural menjadi penting untuk menciptakan inovasi produk jasa pembayaran yang lebih berkesinambungan dan tepat guna bagi masyarakat.
Baca juga: Bank Indonesia catat peserta BI-FAST bertambah jadi 22
"Dengan perkembangan tersebut, kami pun telah memiliki rencana yang sangat strategis bagi BI Fast ini. Kami akan secara bertahap mengembangkan transfer debit, request for payment, dan bahkan uang elektronik, dan bahkan cross border," katanya.
Dalam kesempatan ini Direktur IT & Operasi BNI YB Hariantono menuturkan BI Fast merupakan terobosan yang sangat bermanfaat bagi nasabah, khususnya dari segi biaya transaksi yang mencapai Rp2.500 per transaksi.
"Dapat kami sampaikan bahwa rata-rata investasi teknologi informasi bank-bank nasional itu di kisaran 4 persen dari total revenue. Belanja modal teknologi inilah yang digunakan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan digital banking di Indonesia," katanya.
Hariantono menuturkan perseroan telah menjadi kelompok bank yang pertama mengimplementasikan BI Fast pada akhir 2021. Perseroan ikut aktif dalam melakukan penyesuaian sistem agar implementasi BI Fast tidak mengurangi kualitas layanan transaksi ritel nasabah yang telah berlangsung.
"Ke depan kami akan bertahap semua transaksi ritel itu akan kami pindahkan ke BI Fast. Kami lakukan akselerasi dengan BI Fast ini," katanya.
Baca juga: Jumlah transaksi BNI Mobile Banking 2021 meningkat 43,4 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022