• Beranda
  • Berita
  • Pengamat dorong dampak pemanasan global pada pertanian diangkat di G20

Pengamat dorong dampak pemanasan global pada pertanian diangkat di G20

9 Maret 2022 15:30 WIB
Pengamat dorong dampak pemanasan global pada pertanian diangkat di G20
Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Leta Rafael Levis. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

diharapkan persoalan serius yang dihadapi pertanian hari ini mendapat perhatian dari para pemimpin mancanegara peserta KTT G20

Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Leta Rafael Levis  mendorong dampak pemanasan global yang menimbulkan masalah serius pada sektor pertanian diangkat untuk dibahas bersama para peserta KTT G20.

"Salah satu masalah serius yang perlu dibahas oleh peserta G20 adalah pemanasan global dan dampaknya terhadap pertanian," katanya ketika dihubungi di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan pemanasan global secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi ketersediaan sumber daya pertanian dan produktivitasnya.

Sumber daya pertanian yang terdampak langsung dari pemanasan global, kata dia adalah menurunnya debit air yang dapat ditemui di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Baca juga: Mentan: Ketahanan pangan harus terus jadi isu sentral G20


Ia mencontohkan salah satu dampak seperti terjadinya eksodus para petani dari desa-desa ke kota di Maroko. Mereka telah meninggalkan lahan pertanian dan mencari pekerjaan lain di luar sektor pertanian karena alasan lahan pertanian mereka mengalami kekeringan.

Rafael Levis mengatakan selain kekurangan air, kesuburan lahan pertanian juga menurun yang diakibatkan oleh penggunaan zat kimia yang tidak terkontrol.

Oleh sebab itu, kata dia kegiatan G20 di Indonesia menjadi momentum penting di mana negara-negara perlu melakukan kompromi untuk mengembangkan sistem pertanian yang dapat beradaptasi dengan pemanasan global melalui pengembangan sistem pertanian berbasis konservasi.

Ia menjelaskan pertanian konservasi bertujuan antara lain mengantisipasi pemanasan global, meningkatkan produktifitas pertanian, melalukan konservasi tanah dan air; mengurangi penggunaan zat-zat kimia dan menghemat biaya dan tenaga kerja.

Baca juga: Presidensi G20 buka peluang perluas akses petani ke pasar global

Sistem pertanian ini, kata dia mengelola sumber daya pertanian dengan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada yang bertujuan selain mengambil hasil pertanian tetapi juga mengutamakan juga masalah konservasi air dan tanah.

"Karena itu diharapkan persoalan serius yang dihadapi pertanian hari ini mendapat perhatian dari para pemimpin mancanegara peserta KTT G20," katanya.


Baca juga: Akademisi: G20 dapat berkontribusi positif bagi sektor pertanian
Baca juga: Akademisi: G20 momentum transformasi sektor pertanian
Baca juga: Presidensi G20 bidang pertanian mulai Maret-September 2022

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022