• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPR : Teknologi dan lingkungan indikator RI masuk endemi

Anggota DPR : Teknologi dan lingkungan indikator RI masuk endemi

9 Maret 2022 18:19 WIB
Anggota DPR : Teknologi dan lingkungan indikator RI masuk endemi
Potret Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Golkar Ridwan Hisjam saat ditemui ANTARA di Jakarta pada Rabu (9/3/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Kalau sudah masuk endemi, itu yang berperan adalah teknologi dan industri

Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Golkar Ridwan Hisjam menyebutkan teknologi dan kondisi lingkungan juga menjadi indikator yang perlu diperhatikan supaya Indonesia bisa berhasil memasuki endemi.

“Kalau pendapat saya, kalau sudah masuk endemi, itu yang berperan adalah teknologi dan industri ya itu saja. Karena endemi itu seperti penyakit yang dulu-dulu. Ada flu burung ataupun influenza,” kata Ridwan saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menanggapi kapan Indonesia bisa memasuki fase endemi, Ridwan menuturkan saat ini negara sedang berada dalam tahap transisi dari pandemi menuju endemi. Hanya saja, ada beberapa indikator yang berbeda-beda dan menjadi sebuah syarat masing-masing negara untuk masuk dalam endemi.

Bagi Indonesia, beberapa indikator itu ialah teknologi dan pengawasan lingkungan terutama udara di ruang publik. Negara harus cermat memperhatikan sirkulasi udara di seluruh lingkungan publik bahkan mulai dari lingkungan keluarga.

Sebab, rumah ataupun sebuah ruangan tertutup tidak memiliki ultraviolet dari sinar matahari yang dapat menghancurkan virus. Sehingga Ridwan menjelaskan setiap rumah membutuhkan bantuan dari teknologi agar dapat mencegah penularan virus lewat udara di dalam rumah. 

Baca juga: Pengamat: Peningkatan cakupan vaksinasi kunci menuju endemi

Baca juga: Jubir: Vaksinasi lansia terus dipercepat menuju fase endemi
 

Sebaliknya, teknologi dapat membuat berbagai aktivitas manusia di dalam ruangan menjadi lebih aman dengan ultraviolet buatan ataupun mesin yang dapat menghancurkan protein pada spike COVID-19.

Menurutnya, teknologi juga bisa melemahkan dan memberikan batasan pada COVID-19 yang memiliki daya tular cepat dan bersirkulasi di udara. Sembari manusia membentuk anti bodi melalui vaksin COVID-19.

“Seperti pada Eukalyptus Machine Air (EMA) yang kita luncurkan sekarang. Kita harapkan meskipun sudah memasuki endemi, manusia di Indonesia bisa merdeka, dalam artian dia tidak lagi menggunakan protokol kesehatan dan hidup normal seperti biasa,” katanya.

Sementara itu agar tidak ada lagi virus baru ataupun penyakit baru yang muncul di masa depan, Ridwan meminta agar masyarakat mulai ikut menjaga kebersihan lingkungan yang dimulai dari memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah kering, sampah basah dan daur ulang.

Ia berharap dengan mulai dari memilah sampah-sampah itu, masyarakat dapat terhindar dari berbagai penyakit dan membuat sampah memiliki daya jual sehingga tak hanya terbentuk lingkungan yang sehat tetapi juga ekonomis.

“Biarkan batasan itu dikelola alam dan teknologi, tapi kita sekarang sedang dipenjara. Teknologi tidak berbuat apa-apa. Makanya negara harus bisa membuat terobosan untuk menyelesaikan masalah ini melalui teknologi,” ujarnya. 

Baca juga: Satgas: Mengontrol komorbid salah satu faktor Indonesia menuju endemi

Baca juga: Epidemiolog: Prokes-pelacakan-vaksinasi syarat wajib menuju endemi

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022