“Kami ingin sebanyak mungkin mahasiswa belajar bukan hanya di dalam kampus, tapi di luar kampus. Saya ingin ucapkan selamat bahwa UBT ini sudah ada 155 mahasiswa yang ikut program MBKM di luar kampus,” kata Nadiem dalam arahannya di kampus UBT, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu.
Baca juga: Program MBKM sosiologi UI buka peluang mahasiswa jadi peneliti
Baca juga: Unhas sosialisasikan Program MBKM Kemendikbudristek dan mandiri
Didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Prof Nizam, Nadiem meresmikan gedung laboratorium dan perkuliahan terpadu dan gedung laboratorium sentral ilmu hayati UBT.
Turut hadir Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Wali Kota Tarakan Khairul, Rektor UBT Prof Adri Patton dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono.
Namun, jumlah itu dinilai masih kecil. Karena it, Nadiem mendorong UBT untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini.
"Tolong pak rektor ini angka masih terlalu kecil, ini harus dibesarkan. Saya ingin melihat nantinya ribuan mahasiswa UBT ikut dalam program MBKM," katanya.
Nadiem berharap mahasiswa keluar dari kampus, magang di perusahaan enam bulan, belajar project study independent yang difasilitasi pihak swasta. Selain itu, mengajar melalui program kampus mengajar, melakukan suatu program sosial seperti program pejuang muda Kementerian Sosial, pertukaran mahasiswa.
Baca juga: BEM UGM usul ada kuota MBKM untuk penyamarataan akses perguruan tinggi
Baca juga: BRIN fasilitasi mahasiswa lakukan riset dalam program MBKM
Nadiem berharap Rektor UBT dapat menciptakan program MBKM mandiri. “Pemerintah Pusat saja bisa bikin program, masa universitas tidak bisa bikin program MBKM lokal? Jadi, kita menantang universitas untuk segera melakukan program-programnya sendiri," ajaknya.
Nadiem menginginkan melalui program ini mahasiswa bisa keluar kampus minimal satu semester untuk melatih kepemimpinan dan ketangguhan mereka berkolaborasi di dunia nyata.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022