• Beranda
  • Berita
  • DKI abadikan 37 nama nakes wafat akibat COVID-19 di Jembatan Phinisi

DKI abadikan 37 nama nakes wafat akibat COVID-19 di Jembatan Phinisi

10 Maret 2022 19:38 WIB
DKI abadikan 37 nama nakes wafat akibat COVID-19 di Jembatan Phinisi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengamati nama-nama tenaga kesehatan yang diabadikan di Jembatan Penyeberangan Phinisi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengabadikan 37 nama tenaga kesehatan (nakes) yang wafat akibat COVID-19 selama periode 2020-2021 di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) Phinisi, Karet Sudirman, Jakarta Selatan.

"Sebanyak 37 nama tenaga kesehatan ini di bawah jajaran Pemprov DKI," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika meresmikan revitalisasi JPO-JPS Phinisi di Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis.

Sebanyak 37 nama nakes pada Dinas Kesehatan DKI itu dipajang di tangga kedua, sebelum memasuki area anjungan pandang.
Rencananya akan ditambahkan nama-nama nakes yang wafat namun bukan di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Nama mereka dipatri permanen di tempat ini sebagai bentuk penghargaan," kata Anies.

Ia berharap keberadaan jembatan itu bukan hanya untuk penyeberangan pejalan kaki dan pesepeda, namun memberikan pengalaman baru bagi masyarakat.

"Pengalamannya mudah-mudahan bisa menjadi satu keunikan yang bisa mereka bagikan kepada keluarga, kepada kolega, tetangga dan teman lainnya," kata Anies.

Baca juga: Revitalisasi JPO Karet Sudirman untuk memperkuat struktur jembatan
Baca juga: Anies ajak warga Jakarta tuntaskan vaksinasi COVID-19


Anies meresmikan operasional revitalisasi JPO-JPS yang juga terhubung langsung dengan Halte TransJakarta Karet Sudirman itu setelah dibangun pada April 2021 dan ramping Januari 2022.

Revitalisasi jembatan ikonik dengan bentuk phinisi dan desain berwarna oranye itu baru diresmikan pada Kamis ini setelah melengkapi sejumlah fasilitas pendukung.

Kepala Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, jembatan tersebut direvitalisasi setelah sebelumnya mengalami kerusakan di beberapa bagian.

"Sebelum direvitalisasi, keberadaan JPO ini sangat memprihatinkan, dengan adanya kelemahan struktur serta kerusakan yang ada pada bagian seperti atap, lantai rusak, dan lebar tangga yang sempit," kata nya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022