"Tadi malam saya menginap di rumah ibu Zivora, ibu kos dan enak sekali jadi guru TK di daerah pinggiran," kata Nadiem di Tarakan, Kamis.
Dia mengatakan bahwa Zivora merupakan guru penggerak di daerah pinggiran Tarakan dan mendengarkan langsung mengenai tantangan menjadi guru di daerah tersebut.
Baca juga: Mendikbudristek dorong UBT tingkatkan jumlah mahasiswa Program MBKM
"Semua guru penggerak ini harapan jadi kepala sekolah hebat dan itu memang tujuannya, misi guru penggerak, bukan saja menjadi guru - guru terbaik, lebih penting lagi menjadi pemimpin perubahan terbaik dan itu kuncinya," kata Nadiem.
Dia juga menyampaikan pada semua kepala daerah dan Kepala Dinas Pendidikan bahwa guru penggerak tidak akan berdampak sangat besar kalau guru penggerak tidak dijadikan kepala sekolah di seluruh Indonesia.
"Karena di situ roda perubahan akan tercapai. Saya selalu bilang bahwa semua perubahan merdeka belajar itu tidak akan bisa dicapai menteri, dirjen maupun kepala dinas semuanya mulai dan berakhir di dalam sekolah ini yaitu kepala sekolah dan guru - gurunya," kata Nadiem.
Mendikbudristek saat kunjungan kerja pertama di Tarakan ini tidak menginap di hotel, dia lebih memilih menginap di rumah Zivora salah satu guru TK yang ada di Kecamatan Tarakan Utara. Rumah yang sangat sederhana yang dipilih Nadiem.
Zivora, pun tak menyangka rumah sederhana miliknya akan didatangi orang nomor satu di Kemendikbudristek. Bahkan tidur semalam di salah satu kamar rumahnya.
Zivora dibuat kaget dan tak menyangka bahwa orang yang datang ke rumahnya adalah Mendikbudristek
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022