Muhadjir bersama rombongan meninjau lokasi pengungsian warga terdampak bencana Gunung Semeru di Desa Penanggal, kemudian memantau proses pembangunan hunian tetap dan hunian sementara di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu.
"Hari ini saya meninjau program rehabilitasi dan rekonstruksi bencana Semeru, terutama melihat kondisi yang ada di pengungsian, kemudian melihat proses rehabilitasi dan rekonstruksi baik hunian sementara maupun hunian tetap," katanya di Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Menko PMK dorong daerah turunkan angka kekerdilan sesuai target
Secara umum, lanjut dia, pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana Gunung Semeru di lahan relokasi sudah berjalan dengan baik karena pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang dan berbagai kementerian terkait dalam penanganan bencana Semeru.
"Bahkan hal itu di luar ekspektasi saya karena dari total 1.951 unit bangunan hunian tetap, tercatat sebanyak 1.200 lebih sudah selesai dibangun. Alhamdulillah pekerjaannya sudah berjalan dengan cepat," katanya.
Muhadjir menjelaskan untuk pembangunan hunian tetap akan segera diselesaikan sesuai dengan target dari Pemkab Lumajang bahwa warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru akan menempati hunian tersebut sebelum Lebaran.
"Warga yang berada di tempat pengungsian dapat segera pindah ke hunian tetap, sehingga saat Lebaran mereka bisa benar-benar gembira karena sudah menempati rumah baru mereka," ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak Pemkab Lumajang, Polri dan TNI, Pemprov Jawa Timur, BNPB serta semua kementerian dalam penanganan pascabencana Gunung Semeru yang bekerja dengan kompak dan berjalan sangat baik.
"Soal infrastruktur memang masih banyak yang harus dibenahi dan ditata, sehingga kami sangat terbuka menerima masukan dari masyarakat. Kalau ada kekurangan bisa disampaikan ke bupati/wabup, selanjutnya diteruskan ke kami," katanya.
Baca juga: Menko PMK targetkan penyaluran bansos capai 100 persen akhir Maret
Baca juga: UNESCO soroti pentingnya solidaritas global dalam visi pendidikan 2050
Baca juga: Institut Leimena: Pendidikan harus bangun solidaritas manusia
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022