• Beranda
  • Berita
  • Ukraina tuduh pasukan Rusia tembak iring-iringan kendaraan pengungsi

Ukraina tuduh pasukan Rusia tembak iring-iringan kendaraan pengungsi

13 Maret 2022 09:24 WIB
Ukraina tuduh pasukan Rusia tembak iring-iringan kendaraan pengungsi
Kebakaran terlihat di area perumahan di Mariupol di tengah invasi Rusia ke Ukraina, 3 Maret 2022, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. (Twitter @AyBurlachenko via Reuters/as)

pasukan pendudukan Rusia melepaskan tembakan ke warga sipil,

Badan intelijen Ukraina menuduh pasukan Rusia menembak iring-iringan kendaraan yang mengevakuasi perempuan dan anak-anak dari desa Peremoha dekat ibu kota Kiev.

Insiden tersebut menewaskan tujuh orang termasuk satu anak.

Badai Intelijen Ukraina mengatakan konvoi itu meninggalkan desa secara mandiri dan menggunakan “koridor hijau” untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

"Ini sangat berbahaya, karena pasukan pendudukan Rusia melepaskan tembakan ke warga sipil,” menurut Badan Intelijen Rusia.

Baca juga: Jerman akan jemput 2.500 pengungsi Ukraina dari Moldova

"Kami menghimbau kepada seluruh warga yang berada dalam bahaya untuk mengikuti informasi resmi jalur evakuasi dan hanya menggunakan jalur yang aman," tambahnya.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar.

Ukraina menuduh Rusia mencegah evakuasi dari zona konflik dengan tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dan melepaskan tembakan ke warga sipil.

Rusia membantah bahwa pihaknya menargetkan warga sipil sejak awal invasi pada 24 Februari.

Baca juga: AS akan cabut status "most-favored nation" Rusia di tengah krisis Ukraina

Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, meski angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi", menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3).

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia.

"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.

Sumber : Reuters

Baca juga: Pejabat Rusia: Situasi kemanusiaan di Ukraina terus memburuk
Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia tembaki masjid di Mariupol

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022