• Beranda
  • Berita
  • Pupuk Indonesia dukung konservasi lingkungan dan pemuliaan air

Pupuk Indonesia dukung konservasi lingkungan dan pemuliaan air

17 Maret 2022 21:45 WIB
Pupuk Indonesia dukung konservasi lingkungan dan pemuliaan air
Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia Tina T. Kemala Intan (kedua kanan) dalam peresmian Program Pemuliaan Air di Hulu Tukad Oos. ANTARA/HO-Pupuk Indonesia

Dukungan Pupuk Indonesia pada acara ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam ajang G20 yang mana Indonesia akan menekankan pada tiga topik utama sebagai konvergensi isu yaitu, kesehatan, ekonomi digital dan transisi energi

PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung kegiatan konservasi lingkungan dan pemuliaan air sebagai aksi nyata perusahaan mendukung agenda pemerintah dalam Presidensi G20 yaitu transisi energi.

"Dukungan Pupuk Indonesia pada acara ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam ajang G20 yang mana Indonesia akan menekankan pada tiga topik utama sebagai konvergensi isu yaitu, kesehatan, ekonomi digital dan transisi energi," kata Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia Tina T. Kemala Intan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Pupuk Indonesia ikut terlibat melalui Yayasan Puri Kauhan Ubud yang menyelenggarakan kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 dengan mengangkat tema “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara” dengan makna, Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban di Kintamani, Bangli, Rabu (16/3).

Tina menjelaskan bahwa kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 juga bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Bali untuk melakukan lebih banyak aksi-aksi nyata untuk konservasi lingkungan dan pemuliaan air dengan konsep Nyegara Gunung.

Kegiatan sastra saraswati sewana 2022, akan mengambil lokasi kegiatan utama di sepanjang aliran sungai Oos. Dari Batur sebagai hulu, sungai Oos-Ubud, di tengah serta Hilir di sekitar Masceti.

Kegiatan yang dilakukan fokus pada upaya-upaya untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran masyarakat agar mau melakukan aksi-aksi nyata penyelamatan lingkungan dengan pendekatan budaya. Lalu titik pusat kegiatan ada di tiga tempat, yaitu, Hulu-Batur, Tengah-Ubud, Hilir-Masceti atau Gianyar.

Bali sebagai provinsi dan juga pulau tersendiri, kata Tina, sangat perlu untuk menjaga dan memastikan kelestarian sumber-sumber air karena kehidupan masyarakat sangat tergantung pada sumber air tersebut.

Terdapat empat danau utama di Bali, yaitu Danau Batur, Beratan, Buyan dan Tamblingan. Keempat danau tersebut memiliki kekhasan dengan fungsi penting, dan sangat lekat dengan kehidupan dan budaya masyarakat. Danau-danau di Bali adalah tipe danau vulkanik tertutup, sehingga semua beban yang masuk akan terakumulasi dan semakin sulit terpurifikasi atau ternetralkan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana menyatakan bahwa kegiatan pemuliaan air Nyegara Gunung akan dimulai di kawasan hulu Tukad Oos yang meliputi empat agenda aksi yaitu penanaman 25.000 pohon di 15 desa di kawasan inti Global Geopark Batur dan kawasan Alas Kekeran di TWA Gunung Batur.

Kegiatan juga dilakukan dengan pembangunan Sistem Pengelolaan Sampah Sirkular Pura Ulun Danu Batur, kampanye pemuliaan dan pelestarian Danau Batur, serta perawatan sumber-sumber mata air di kawasan hulu (Batur dan Payangan).

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, serta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Bangli.

Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan stok-pengawasan pupuk subsidi Sumatera Utara

Baca juga: Pupuk Kaltim akan memperluas Program Makmur hingga lima kali lipat

Baca juga: Pupuk Kaltim wajibkan insinyur di perusahaan itu tersertifikasi

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022