Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai cuaca ekstrem akibat potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar Laut Sawu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.Saat ini terpantau adanya 'suspect' area atau potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar Laut Timor dan didukung suhu muka laut yang hangat disertai kondisi kelembaban udara yang cukup basah hingga 500 mb
"Saat ini terpantau adanya 'suspect' area atau potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar Laut Timor dan didukung suhu muka laut yang hangat disertai kondisi kelembaban udara yang cukup basah hingga 500 mb," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama 18-20 Maret 2022.
Dijelaskan bahwa munculnya potensi bibit siklon didukung kondisi suhu muka laut dan kelembaban udara mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) yang menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Pihaknya mengimbau warga di NTT agar mewaspadai potensi dampak kondisi cuaca tersebut yang dapat menyebabkan bencana banjir, banjir bandang, rob (banjir wilayah pesisir), tanah longsor, terutama di daerah yang rentan.
"Langkah mitigasi bencana perlu disiapkan masyarakat secara baik guna meminimalisir dampak kerugian ketika terjadi bencana hidrometeorologi," katanya.
Di sisi lain, kata dia cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di masa peralihan musim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, maupun hujan es.
BMKG juga mengimbau warga NTT agar terus memantau perkembangan cuaca untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan yaitu nomor kontak (0380)881613 atau whatsapp 081139404264.
Selain itu juga bisa melalui website: meteoeltari.com; email: met_kupang@yahoo.com, maupun aplikasi mobile INFO BMKG, demikian Agung Sudiono Abadi.
Baca juga: BMKG imbau kapal nelayan waspadai gelombang 4 meter di Laut Sawu
Baca juga: Pascabadai Seroja, KKP survei kondisi Taman Nasional Laut Sawu
Baca juga: BMKG prakirakan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu semakin kuat
Baca juga: Laut Sawu disebut sebagai "kafe" bagi paus dan lumba-lumba
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022