Menteri Sosial Tri memberikan motivasi dalam menjalani hidup kepada anak yatim piatu dan penyandang disabilitas yang ada di Sulawesi Tenggara agar bisa menjadi orang yang sukses meski terlahir memiliki kekurangan.keberhasilan di tangan kita, bukan di tangan siapapun
Sebagai orang yang pernah duduk di kursi roda selama setahun, Rismaharini memacu semangat hidup penyandang disabilitas agar tidak menyerah dengan keadaan yang saat ini terjadi serta tidak boleh larut dengan keadaan saat ini.
"Jadi tidak ada kata tidak mungkin, tidak boleh menyerah, sesulit apapun kalian harus maju karena yang bisa menolong kalian bukan orang lain tapi kalian sendiri yang bisa menolong diri kalian," kata Mensos hadapan anak yatim dan penyandang disabilitas di sela-sela kunjungan kerja di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari, di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra, Jumat.
Dalam memotivasi, Mensos memperlihatkan video pendek bercerita tentang kisah seorang yang memiliki kekurangan fisik, yakni tidak bisa berjalan secara normal, namun bisa membuat alat jalan sendiri.
Kemudian Mensos juga memperlihatkan kisah seorang disabilitas yang membuka usaha hingga sukses dan mampu membelikan kendaraan bagi orang tuanya.
"Kalau seseorang yang tidak bisa jalan, suaranya nggak bisa kuat, apalagi kita yang sehat, jadi jangan pernah sia-siakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita," ujar dia.
Baca juga: Mensos Risma serahkan bantuan kepada disabilitas-yatim di Kendari
Baca juga: Mensos Risma: Jangan sembunyikan keluarga penyandang disabilitas
Tak hanya itu, Mensos juga memberi contoh terhadap anak yang terlahir di keluarga kaya, punya fasilitas segalanya, namun jika dia tidak sekolah, tidak mempunyai semangat untuk maju, maka anak itu akan menjadi orang yang biasa-biasa saja setelah tidak memiliki orang tua.
"Ada anak orang kaya, dia bisa sekolah, punya fasilitas, tapi kalau dia nggak ngapa-ngapain, dia diam aja, suatu saat dia akan kembali ke yang biasa saja," ujar Mensos.
Menurutnya, hal itu pula akan terjadi kepada orang yang terlahir memiliki kekurangan atau atau tidak memiliki orang tua lagi, namun apabila orang tersebut memiliki motivasi, semangat yang tinggi untuk menjadi orang sukses, maka ke depan akan menjadi orang yang bisa menggapai harapan dan mimpinya.
Ia pun meminta kepada yatim piatu dan penyandang disabilitas di daerah itu agar memiliki keyakinan dan kemauan serta memanfaatkan masa muda agar kelak ke depan menjadi orang-orang yang sukses.
"Saat ini kita boleh kurang, tapi kita punya keyakinan bahwa kita bisa berhasil dan bisa sukses, tidak ada yang tidak mungkin. Semua itu mungkin asal kalian mau," tegas Mensos.
Baca juga: Mensos kunjungi gadis penyandang disabilitas di Kota Jambi
Tak hanya itu, Mensos juga memberi contoh terhadap anak yang terlahir di keluarga kaya, punya fasilitas segalanya, namun jika dia tidak sekolah, tidak mempunyai semangat untuk maju, maka anak itu akan menjadi orang yang biasa-biasa saja setelah tidak memiliki orang tua.
"Ada anak orang kaya, dia bisa sekolah, punya fasilitas, tapi kalau dia nggak ngapa-ngapain, dia diam aja, suatu saat dia akan kembali ke yang biasa saja," ujar Mensos.
Menurutnya, hal itu pula akan terjadi kepada orang yang terlahir memiliki kekurangan atau atau tidak memiliki orang tua lagi, namun apabila orang tersebut memiliki motivasi, semangat yang tinggi untuk menjadi orang sukses, maka ke depan akan menjadi orang yang bisa menggapai harapan dan mimpinya.
Ia pun meminta kepada yatim piatu dan penyandang disabilitas di daerah itu agar memiliki keyakinan dan kemauan serta memanfaatkan masa muda agar kelak ke depan menjadi orang-orang yang sukses.
"Saat ini kita boleh kurang, tapi kita punya keyakinan bahwa kita bisa berhasil dan bisa sukses, tidak ada yang tidak mungkin. Semua itu mungkin asal kalian mau," tegas Mensos.
Baca juga: Mensos kunjungi gadis penyandang disabilitas di Kota Jambi
Baca juga: LPEI dukung ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas
Dia menambahkan, jika tidak melakukan apa-apa saat ini, tidak berbuat mulai sekarang maka seseorang hanya akan menjadi penonton jika menyia-nyiakan kesempatan. Apalagi kesuksesan seseorang berada di tangan orang itu sendiri.
"Keberhasilan di tangan kita, bukan di tangan siapapun, kalian bisa lakukan apapun asal tidak melanggar hukum, kalian bisa berhasil, tinggal kalian mau atau tidak, karena kalian hidup tidak hanya hari ini, tidak hanya esok, lusa, tapi hidup kalian bertahun-tahun ke depan," demikian Mensos Tri Rismaharini.
Mensos Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari, di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra dalam menyalurkan bantuan sosial Atensi dan merespon kasus anak penderita Corneal Opacities ODS suspek Dermold Cysts atau kelainan penglihatan.
Mensos disambut Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas dan Wakapolda Sultra Brigjen Pol. Waris Agono, Kepala Dinas Sosial Sultra Armunanto dan Kepala LRSLU Minaula Kendari Syamsuddin.
Baca juga: Pengamat dorong perluasan pelatihan vokasi untuk pekerja disabilitas
Dia menambahkan, jika tidak melakukan apa-apa saat ini, tidak berbuat mulai sekarang maka seseorang hanya akan menjadi penonton jika menyia-nyiakan kesempatan. Apalagi kesuksesan seseorang berada di tangan orang itu sendiri.
"Keberhasilan di tangan kita, bukan di tangan siapapun, kalian bisa lakukan apapun asal tidak melanggar hukum, kalian bisa berhasil, tinggal kalian mau atau tidak, karena kalian hidup tidak hanya hari ini, tidak hanya esok, lusa, tapi hidup kalian bertahun-tahun ke depan," demikian Mensos Tri Rismaharini.
Mensos Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari, di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra dalam menyalurkan bantuan sosial Atensi dan merespon kasus anak penderita Corneal Opacities ODS suspek Dermold Cysts atau kelainan penglihatan.
Mensos disambut Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas dan Wakapolda Sultra Brigjen Pol. Waris Agono, Kepala Dinas Sosial Sultra Armunanto dan Kepala LRSLU Minaula Kendari Syamsuddin.
Baca juga: Pengamat dorong perluasan pelatihan vokasi untuk pekerja disabilitas
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022