Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Jawa Tengah meminta warga di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan curah hujan beberapa hari terakhir.intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini meningkat
"Karena masih musim penghujan kami minta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi mengingat intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini meningkat," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Faozi di Purbalingga, Jumat.
Dia menjelaskan, peningkatan curah hujan dikhawatirkan dapat memicu bencana tanah longsor, tanah bergerak, angin kencang, hingga banjir.
"Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, segera mengungsi jika terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, selain itu warga juga perlu melaporkan pada pemerintah desa jika menemukan tanda-tanda awal bencana seperti rekahan tanah, sumber mata air tiba-tiba menjadi keruh dan lain sebagainya," katanya.
Baca juga: Pemkab Purbalingga tunggu kajian pergerakan tanah di Kaligondang
Baca juga: Bupati Purbalingga minta warga waspadai potensi hujan lebat
Selain itu, dia juga meminta pemerintah desa untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
Umar juga menjelaskan, pada saat ini BPBD Purbalingga terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana menyusul kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Darma, Kecamatan Kertanegara, Kamis (17/3) malam.
"Akibat longsor tersebut, satu rumah milik warga mengalami kerusakan yakni tembok bagian dapur jebol karena diterjang longsoran tanah," katanya.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, kata dia, relawan dan tim reaksi cepat BPBD Purbalingga sudah langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi.
"Mereka melakukan evakuasi terhadap warga dan juga melakukan penanganan dini," katanya.
Baca juga: BPBD: Pengungsi banjir Purbalingga tersebar di tiga titik
Selain itu, dia juga meminta pemerintah desa untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
Umar juga menjelaskan, pada saat ini BPBD Purbalingga terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana menyusul kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Darma, Kecamatan Kertanegara, Kamis (17/3) malam.
"Akibat longsor tersebut, satu rumah milik warga mengalami kerusakan yakni tembok bagian dapur jebol karena diterjang longsoran tanah," katanya.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, kata dia, relawan dan tim reaksi cepat BPBD Purbalingga sudah langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi.
"Mereka melakukan evakuasi terhadap warga dan juga melakukan penanganan dini," katanya.
Baca juga: BPBD: Pengungsi banjir Purbalingga tersebar di tiga titik
Baca juga: BPBD Banjarnegara kirim perahu karet ke lokasi banjir Purbalingga
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga meminta seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dikhawatirkan meningkat pada periode puncak musim hujan.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah ini untuk ikut berperan aktif dalam program pengurangan risiko atau mitigasi bencana.
"Apabila terjadi tanda-tanda tanah longsor seperti adanya pohon yang miring, adanya rekahan tanah dan adanya air yang mengalir dari tebing dan berwarna keruh maka perlu waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Dia menambahkan, program mitigasi atau pengurangan risiko bencana membutuhkan peran aktif masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
Baca juga: Banjir landa sejumlah desa di Purbalingga
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga meminta seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dikhawatirkan meningkat pada periode puncak musim hujan.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah ini untuk ikut berperan aktif dalam program pengurangan risiko atau mitigasi bencana.
"Apabila terjadi tanda-tanda tanah longsor seperti adanya pohon yang miring, adanya rekahan tanah dan adanya air yang mengalir dari tebing dan berwarna keruh maka perlu waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Dia menambahkan, program mitigasi atau pengurangan risiko bencana membutuhkan peran aktif masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
Baca juga: Banjir landa sejumlah desa di Purbalingga
Baca juga: BNPB catat 5.402 kejadian bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2021
Baca juga: Akademisi: Antisipasi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan
Baca juga: Akademisi: Antisipasi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022