Penyakit menular dan konflik kerap berjalan bersamaan dan risiko penularan penyakit dapat semakin diperparah sebab tingkat vaksinasi COVID-19 secara komprehensif di Ukraina rendah, yakni 35 persen dibanding rata-rata Uni Eropa 71,7 persen.
Pengungsi Ukraina harus diberikan vaksin COVID lengkap serta booster, jika mereka tidak memiliki kartu vaksinasi primer, terutama pada orang-orang yang berisiko besar mengalami COVID-19 parah, kata ECDC.
Sejumlah pengungsi Ukraina menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga di Eropa seperti Polandia, Slovakia dan Rumania. Sedangkan pengungsi lainnya mengarah ke bagian barat untuk menghindari invasi Rusia.
Baca juga: Uni Eropa berikan izin bersyarat pil COVID-19 Pfizer
Pusat penerimaan pengungsi diketahui berisiko besar menjadi sarang wabah penyakit.
ECDC mengatakan negara-negara harus melakukan tes COVID-19 di pusat-pusat tersebut dan berupaya mengisolasi mereka yang menunjukkan gejala.
Data-data yang memperlihatkan peningkatan kasus COVID-19 global dapat mengindikasikan satu masalah yang jauh lebih besar saat sejumlah negara juga melaporkan penurunan tingkat tes COVID, kata WHO pada Selasa.
Badan PBB itu juga memperingatkan negara-negara agar tetap waspada terhadap virus.
Sumber: Reuters
Baca juga: COVID-19 makin merebak, Lionel Richie batalkan tur Eropa
Baca juga: Penelitian terbaru sebut kemungkinan COVID-19 muncul lebih awal di Eropa
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022