Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPR Mesir Hanafi Ali Gebaly berbagi pengalaman terkait dengan rencana perpindahan ibu kota negara dalam pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Majelis Ke-144 IPU di Nusa Dua, Bali, Senin.Indonesia punya 9.000 mahasiswa yang menimba ilmu di Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar.
Ketua DPR Mesir dalam pertemuan itu berharap dapat mempelajari rencana dan pemindahan ibu kota negara (IKN) yang dilakukan oleh Indonesia dari DKI Jakarta ke Penajam Paser dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Alasannya, Mesir juga berencana memindahkan ibu kota negaranya dari Kairo ke Ibu Kota Administratif Baru yang terletak kurang lebih 50 kilometer ke arah timur ibu kota yang lama.
"Dari Mesir, dia (Hanafi) berharap bisa belajar, bertukar pengalaman terkait dengan perpindahan ibu kota negara karena Mesir sedang melakukan itu," kata Ketua DPR RI Puan Maharani usai pertemuan.
Pemerintah Mesir pada tahun lalu mengumumkan pihaknya berencana pindah dari Kairo, ibu kota negara yang usianya mencapai sekitar 1.000 tahun, ke wilayah gurun di daerah timur.
Di daerah baru itu, Mesir berencana membangun kota pintar yang mengadopsi teknologi-teknologi mutakhir dan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Indonesia juga dalam proses memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Presiden RI Joko Widodo pada bulan ini meresmikan secara langsung pembangunan ibu kota, dan berkemah di titik nol IKN.
Tidak hanya berbagi soal pemindahan ibu kota, ketua DPR dua negara juga membahas peningkatan kerja sama, terutama pada bidang pendidikan dan ekonomi.
"Indonesia punya 9.000 mahasiswa yang menimba ilmu di Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar. Saya mengapresiasi fasilitasi pemerintah Mesir dan berharap dukungan fasilitas kesehatan kepada mahasiswa Indonesia di sana," terang Puan Maharani.
Ia juga meminta kepada Ketua DPR Mesir agar mahasiswa Indonesia dapat mendapatkan vaksin COVID-19 di negara itu.
"Kami berharap dukungan fasilitas akses kekonsuleran dan informasi mengenai kondisi mahasiswa Indonesia kepada KBRI, (kami juga) meminta kepastian layanan kesehatan terutama pada masa-masa pandemi ini, vaksinasinya untuk pelajar-pelajar Indonesia yang ada di Mesir," terang Ketua DPR RI.
Tidak hanya itu, Puan juga berharap Ketua DPR Mesir dapat membantu penambahan kuota beasiswa untuk mahasiswa Indonesia, mengingat Mesir merupakan negara terbaik dalam menempuh pendidikan agama.
"Peningkatan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan perlu terjalin, terutama bagaimana selama ini kerja sama dalam bidang pendidikan. Banyak sekali pelajar Indonesia yang ada di Mesir," tambah Ketua DPR RI.
Selanjutnya pimpinan legislatif RI dan Mesir juga membahas peningkatan hubungan dagang. Mesir merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di Timur Tengah.
Puan mengusulkan dua negara perlu membentuk kerja sama dagang khusus (Preferential Trade Agreement/PTA) untuk memperdalam kerja sama ekonomi ke depannya.
"Kami juga mendorong penuntasan penandatanganan MoU (nota kesepahaman kerja sama) Pembentukan Gabungan Komite Perdagangan antara Menteri Perdagangan Indonesia dan Mesir," kata Puan.
Dalam pertemuan itu, Puan dan Hanafi juga membahas dukungan untuk Palestina.
"Kami mendukung upaya rekonsiliasi Palestina yang diprakarsai Mesir. Kami juga menghargai upaya pemerintah Mesir dalam memberikan akses pada bantuan kemanusiaan, khususnya dari LSM Indonesia untuk warga Palestina di Gaza melalui perbatasan Rafah, Mesir," terang Puan.
Baca juga: Konsultasi bilateral, RI-Mesir sepakati peningkatan kerja sama ekonomi
Baca juga: Produk Indonesia berpeluang besar di pasar Mesir
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022