Menu yang ditawarkan di restoran ini meliputi makanan Asia dan Barat, mulai dari rujak serut enim, iga penyet sambal hijau, javanese coconut salmon soup, dan spice fried duck juga pastry seperti croissant butter dan croissant almond.
Etalase penuh croissant dan roti-roti lain dengan penampilan cantik langsung menyambut tamu yang datang ke restoran dengan pojok-pojok layak instagram, mural cantik menjadi latar belakang etalase berisi roti dengan penampilan menggoda.
Baca juga: Rekomendasi makanan untuk "self reward" yang ramah di kantong
Baca juga: Kuliner Indonesia turut dipromosikan di perhelatan MotoGP Mandalika
Aneka croissant disajikan di sini, mulai dari almond hingga croissant dengan isi sosis. Bagian dalamnya lembut, tapi bagian luarnya "flaky". ANTARA mencicipi sebagian menu Indonesia, yakni nasi dengan berbagai bumbu dan rempah, sayur lodeh, cumi goreng tepung dan terong goreng tepung dengan bumbu pedas.
Chef Suhendi dari restoran ini mengatakan, menu-menu yang disajikan pada umumnya hidangan yang familier untuk orang Indonesia, tetapi diberi sentuhan berbeda agar lebih istimewa.
"Nasi aromatic seperti nasi uduk, tapi rempahnya lebih banyak, dengan kecombrang, kecombrang, serai, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, santan, rasanya gurih," kata Suhendi kepada ANTARA, Senin (21/3).
Sementara sayur lodeh yang disuguhkan tidak hanya berisi bahan-bahan biasa. Selain tahu, tempe dan sayur, sayur lodeh di restoran ini disajikan dengan ikan salmon.
Hidangan lainnya adalah cumi goreng tepung yang tetap lembut setelah digoreng. Potongan cumi ini dimarinasi dengan lemon dan direndam dengan susu selama setengah jam, rahasia mengapa setiap potongannya tidak alot ketika dikunyah. "Twist" dari menu yang satu ini adalah dressing paduan Timur dan Barat, yakni sriracha dan aeoli.
Selanjutnya, terong goreng tepung "crispy" yang diberi cocolan bumbu som tam khas Thailand, dari asam jawa, gula merah, lemon dan sedikit "chili flake" agar pedas. Som tam dicampur dengan bumbu merah dan diaduk, kemudian diletakkan di permukaan terong goreng. Rasanya mengingatkan kepada bumbu rujak.
Marketing Manager Restoran La Verre Patisserie, Raditya Pratama, mengatakan dalam pembukaan, Senin (21/3), “Kami mengamati bahwa bisnis kuliner memiliki prospek yang sangat menjanjikan dan tidak pernah mati karena kuliner menjadi pelengkap gaya hidup masyarakat urban dimana kerap menjadi pilihan untuk berbagai aktivitas mulai dari saat hang out, meeting kasual dengan klien, bersantai bersama keluarga hingga pengisi waktu menunggu kemacetan."
Baca juga: Nasi Balap Puyung bagi pencinta sensasi kuliner pedas
Baca juga: Lelehan cokelat temani salmon dan steak dalam sajian makan siang mewah
Baca juga: Minum teh sore-sore di kafe terinspirasi Alice in Wonderland
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022