Risma saat ditemui di lokasi pembangunan rumah sehat Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu, mengatakan tanah untuk permukiman tersebut harus dibebaskan, kemudian dipecah untuk masing-masing KK.
"Saya sudah minta bantuan untuk pembebasan sampe nanti gimana pemecahan ini, saya sudah komunikasi dengan menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional), beliaunya siap membantu, karena itu kita akan persiapkan," kata dia.
Baca juga: Mensos pastikan tidak ada korupsi dalam upaya percepatan ekonomi Papua
Mensos mengharapkan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022, masing-masing keluarga telah menerima sertipikat dan kunci rumahnya. Sehingga saat ini, diperlukan upaya percepatan untuk pemecahan lahan, guna pengeluaran sertipikat.
Dari 76 rumah yang direncanakan dibangun, telah terealisasi sebanyak 21 unit. Sementara ini, korban banjir bandang Sentani masih bertahan di tenda pengungsian.
Risma menambahkan pada fase pembangunan pertama dibangun untuk perumahan warga. Selanjutnya akan disiapkan lahan untuk berdagang, maupun usaha pertanian dan peternakan.
Dia mengatakan perlakuan untuk pemberdayaan sosial dan ekonomi di lingkungan tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi warga sekitar.
Dalam kesempatan yang sama, Mensos Risma mengajak para Ibu untuk belajar menjahit, dan memberikan bantuan nutrisi untuk anak-anak di pengungsian.
Baca juga: Mensos bangunkan ekonomi "Koridor Mamberamo" dari rumah produksi
Baca juga: Mensos Risma dukung teknologi transportasi efisien bagi warga Papua
Baca juga: Mensos tunggu kebijakan Kemenkeu soal bansos ekstra jelang Ramadhan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022