Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pemerintah menyediakan Dana Indonesiana untuk mendorong pemajuan kebudayaan.
Pada peluncuran Program Merdeka Belajar Episode 18: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana yang diikuti dari Jakarta, Rabu, Nadiem mengatakan bahwa kegiatan pemajuan kebudayaan akan bisa dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan dana abadi yang bisa dimanfaatkan secara lebih fleksibel.
Ia menjelaskan bahwa Dana Indonesiana akan selalu ada karena dana pokoknya diinvestasikan dan hasil pengembangannya dimanfaatkan untuk mendukung pemajuan kebudayaan.
Hasil pengembangan dana pokok tersebut bisa digunakan untuk berbagai kegiatan kebudayaan, termasuk untuk mendukung organisasi, lembaga, dan ruang budaya; menopang produksi dan distribusi karya; dan mendanai kajian atau riset mengenai budaya.
"Hasil pengembangan Dana Indonesiana dapat digunakan dengan lebih fleksibel dan lintas tahun. Standar biaya lebih sesuai dengan kebutuhan kegiatan dan pelaku budaya," kata Nadiem.
Dana Indonesiana bisa dimanfaatkan untuk memberikan dukungan institusional; dukungan produksi, preservasi, dan distribusi; serta dukungan kajian objek pemajuan kebudayaan.
"Dana Indonesiana akan mendukung kohesi sosial melalui penguatan identitas dan ketahanan budaya," kata Nadiem.
Pelaku budaya yang hendak memanfaatkan skema pendanaan tersebut bisa mendaftarkan rencana kegiatan melalui laman Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Segera registrasi, siapa tahu dapat. Kalau tidak mencoba kita tidak akan tahu. Melalui dana ini, mari kita merevitalisasi kebudayaan kita yang sudah terpukul akibat pandemi COVID-19," kata Nadiem.
Baca juga:
Menkeu anggarkan dana abadi kebudayaan Indonesiana Rp5 triliun
Pemerintah janji kucurkan Rp5 triliun dana kebudayaan
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022