• Beranda
  • Berita
  • TWC raih penghargaan "Stakeholders Relation Management" dalam BCOMSS

TWC raih penghargaan "Stakeholders Relation Management" dalam BCOMSS

24 Maret 2022 18:40 WIB
TWC raih penghargaan "Stakeholders Relation Management" dalam BCOMSS
Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono menerima penghargaan "Stakeholders Relation Management" dalam BCOMSS 2022. Foto ANTARA/HO-PT TWC

Dengan mendapatkannya penghargaan kategori Stakeholder Relation Management oleh Kementerian BUMN, ke depan TWC akan terus meningkatkan dan menjalin kolaborasi serta bersinergi dengan berbagai pihak

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko meraih penghargaan untuk kategori "Stakeholder Relation Management" pada ajang "BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit" (BCOMSS) Kementerian BUMN.

"PT TWC mendapat juara ketiga pada ajang tersebut, bersama dengan PLN sebagai juara kedua dan Pertamina sebagai juara pertama," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono di Sleman, Yogyakarta, Kamis.

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama PT TWC Edy Setijono di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 23 Maret 2022.

Menurut dia, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian BUMN kepada PT TWC sebagai BUMN pengelola destinasi wisata berbasis budaya yang memprioritaskan usaha kolaborasi dan sinergi berbagai "stakeholder' untuk tercapainya tujuan bersama.

Adapun dewan juri pada penghargaan ini antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, praktisi media Najwa Shihab dan Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga.

"Stakeholder menjadi perhatian penting bagi kami. Bagaimana bisa menjalin hubungan dengan seluruh "stakeholder" yang ada, sehingga semua bisnis proses di perusahaan bisa menjadi lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, melalui penghargaan ini, PT TWC berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus serta terus menjalin relationship yang baik dengan para stakeholder.

"Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia turut berpengaruh terhadap dunia pariwisata di Indonesia. PT TWC menerapkan manajemen krisis untuk menyemai resiliensi di saat menghadapi pandemi," katanya.

Edy mengatakan, salah satu hal yang dilakukan dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan pariwisata yang berkualitas. Pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi TWC.

"Belum lagi, kami mendapat amanat dari pemerintah untuk mengelola TMII dan menjadikannya sebagai destinasi budaya yang berkelas dunia. Tantangan ini
apabila dikelola dengan baik akan menciptakan peluang yang menjadi pijakan untuk terus berkembang. Peluang ini tentunya kita upayakan bersama dengan berbagai stakeholder terkait untuk menuju pemulihan pariwisata pascapandemi," katanya.

Ia mengatakan, langkah strategis PT TWC dilakukan dengan kolaborasi pentahelix, baik dengan dunia akademisi, pemerintah, bisnis, media dan komunitas, di antaranya seperti dengan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov DIY dan Pemprov Jateng dalam hal pemanfaatan Candi Borobudur dan Candi Prambanan untuk kegiatan keagamaan bagi umat Hindu dan Buddha.

"Kolaborasi ini pun mendapat dukungan penuh pemerintah dengan menetapkan kedua warisan dunia ini sebagai destinasi wisata religi kelas dunia," katanya.

Pada revitalisasi TMII, PT TWC menjalin hubungan dengan berbagai pihak untuk turut menghadirkan TMII sebagai "The Ultimate Showcase of Indonesia’s Beauty".

Revitalisasi yang didukung penuh oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian PUPR dilakukan untuk menyambut perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022.

"Dengan mendapatkannya penghargaan kategori Stakeholder Relation Management oleh Kementerian BUMN, ke depan TWC akan terus meningkatkan dan menjalin kolaborasi serta bersinergi dengan berbagai pihak," katanya.

Baca juga: PT TWC siap menyambut delegasi Presidensi G20 Indonesia 2022
Baca juga: TWC catat kenaikan kunjungan wisatawan pada Libur Nyepi 2022
Baca juga: PT TWC dan KONI bersinergi wujudkan "sport tourism" di Indonesia

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022