Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bergairah menyambut Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang akan mendorong peningkatan pembelian khususnya oleh instansi pemerintah.
“API yang menaungi industri tekstil dari Sabang sampai Merauke mendukung dengan ikut serta untuk mendaftarkan produk agar dapat sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)," kata Jemmy lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis, pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua, Bali.
P3DN adalah program yang digagas Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan untuk mengoptimalkannya digelar Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua Bali pada 22-25 Maret.
Pelaku industri dalam negeri khususnya UMKM, Industri Kecil Menengah (IKM), dan artisan, menganggap ajang itu sebagai salah satu jembatan promosi sehingga mereka pun terus mempersiapkan produksi dan perbaikan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Kegiatan ini sangat positif. Kami berharap event seperti ini bisa dilaksanakan setahun sekali," ujar Jemmy.
Ia yakin ajang seperti itu bisa mendorong pelaku IKM di Tanah Air lebih produktif dan diperlukan agar roda industri berputar kembali.
Baca juga: Kemenperin optimalkan Program P3DN lewat "business matching" virtual
Hal senada disampaikan salah seorang pengurus Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) Surya yang berharap, setelah acara business matching seluruh pihak dari Kementerian/ Lembaga (K/L), BUMN, dan pemda bisa langsung mengeksekusi komitmen untuk memanfaatkan produk dalam negeri.
"Harapannya setelah ini harus dieksekusi pelaksanaannya," kata dia.
HRD PT Indobamboo Lestari Jesysca Exderya juga mengatakan ajang tersebut menjadi momentum membantu mempromosikan produk-produk lokal, salah satunya salah satunya produk berbahan bambu sebagai alternatif pengganti bahan bangunan dari kayu.
"Kami sangat terbantu untuk mempromosikan produk-produk kami, sehingga masyarakat bisa melihat bentuk atau produknya seperti apa. Jika selama ini bahan bangunan terbuat dari kayu, tetapi sekarang bisa dari bambu berkualitas," ujar Jesysca
Kegiatan business matching menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan K/L, pemda, dan industri, serta pelaku UMKM.
Pantauan InfoPublik di hari ke-3, Kamis (24/3/2022) sekitar pukul 12:00 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari ajang itu mencapai Rp197 triliun.
Kegiatan business matching menjadi kesempatan mendorong seluruh K/L, BUMN, dan pemda mengetahui dan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri.
Baca juga: Menperin serukan Kementerian/Lembaga konsisten terapkan P3DN
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022