• Beranda
  • Berita
  • Forum ESC B20 dukung transisi energi G20 melalui aksi bisnis

Forum ESC B20 dukung transisi energi G20 melalui aksi bisnis

26 Maret 2022 15:28 WIB
Forum ESC B20 dukung transisi energi G20 melalui aksi bisnis
Tangkapan layar Deputy Chair Task Force ESC B20 Agung Wicaksono saat Media Briefing Pertamina-Dubai Expo di Jakarta, Jumat (18/3/2022). ANTARA/Katriana.

Kami juga memahami bahwa peran bisnis dalam agenda transisi energi selaras dengan isu prioritas Energy Transition Working Group (ETWG)

Forum satuan tugas energi, keberlanjutan, dan iklim Business of Twenty (ESC B20) menegaskan komitmennya dalam mendukung tiga isu utama transisi energi berupa masalah akses, teknologi, dan pendanaan yang disampaikan pemerintah Indonesia dalam ETWG G20.

“Kami juga memahami bahwa peran bisnis dalam agenda transisi energi selaras dengan isu prioritas Energy Transition Working Group (ETWG),” kata Deputy Chair Task Force ESC B20 Agung Wicaksono dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Agung menjelaskan bahwa tiga isu utama transisi energi sangat penting bagi komunitas bisnis yang tergabung dalam ESC B20. Gugus tugas energi, berkelanjutan dan iklim ini bekerja dan berkolaborasi dengan komunitas bisnis untuk mendukung agenda transisi energi, dan rencana aksi yang diusulkan untuk mencapai tujuan dan target transisi energi.

Menurutnya, tiga isu utama transisi energi yang disampaikan oleh ETWG G20 juga selaras dengan isu dan kepentingan pada ESC B20.

Pertama, terkait akses. Mengamankan aksesibilitas energi di mana komunitas bisnis akan mengejar kemajuan aksesibilitas untuk mewujudkan energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern, termasuk akses dan transisi energi juga termasuk elektrifikasi di daerah pedesaan dan memasak bersih.

Isu kedua, peningkatan teknologi energi cerdas dan bersih. Dengan isu ini, komunitas bisnis akan mengejar peningkatan teknologi dengan pesat terutama untuk mengantisipasi tantangan transisi energi di masa depan, termasuk integrasi energi terbarukan, efisiensi energi, bahan bakar alternatif rendah emisi, dan sebagainya.

Pada isu ketiga, mengenai pembiayaan energi berkelanjutan. Komunitas bisnis juga akan mendorong ekosistem pembiayaan hijau melalui kolaborasi dengan semua komunitas pembiayaan dengan mempertimbangkan praktik dan metode bisnis terbaik.

“Dari ketiga pilar tersebut, saat ini kami sedang menjabarkan vektor tindakan yang diterjemahkan ke dalam rekomendasi dan policy action,” jelas Agung.

Satuan tugas ESC B20 memiliki tiga vektor utama, yaitu mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau serta peningkatan kerja sama global untuk menjamin ketahanan energi. Melalui tiga vektor tersebut, ESC B20 tengah mengembangkan 14 aksi kebijakan.

“Komunitas bisnis berperan mewujudkan transisi energi terutama melalui business action, dengan menghasilkan solusi berupa tindakan nyata. Selain kerja sama yang telah dilakukan Pertamina dengan mitra bisnis nasional maupun internasional untuk dekarbonisasi, perlu lebih banyak lagi aksi bisnis dihasilkan oleh pelaku bisnis melalui B20 sebagai partner dialog dari G20 ini," ujar Agung.

Ia pun melanjutkan bahwa aksi bisnis transisi energi telah diwujudkan Pertamina sebagai bagian dari ESC B20.

Pertamina telah menjalin kerja sama dengan mitra untuk mendorong kemitraan global dalam penyaluran keuangan, teknologi, dan peningkatan kapasitas.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan melalui konsultasi pemangku kepentingan kedua pada 18 Januari 2022 lalu, yaitu pengembangan ekosistem kendaraan listrik antara Pertamina Power Indonesia, Pertamina Patra Niaga, dan Grab Indonesia, pengembangan produksi LNG bersih antara PT Pertamina (Persero) dan INPEX Corporation, studi penerapan teknologi CCUS antara PT Pertamina (Persero) dan Chiyoda serta identifikasi dan evaluasi pengembangan industri hijau antara PT Pertamina (Persero) dan Jababeka.

Selain kemitraan global, terang Agung, ESC B20 juga mendukung kegiatan sampingan untuk menunjukkan dan mengomunikasikan inisiatif dekarbonisasi yang dapat menjadi warisan dan proyek percontohan ke negara berkembang lainnya.

“Salah satu proyek untuk menunjukkan desentralisasi ketahanan energi adalah Desa Energi Berdikari yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau, berkelanjutan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus berpotensi menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 261.595 metrik ton per tahun,” pungkas Agung.

Baca juga: Pertamina ajak generasi muda sukseskan transisi energi di Indonesia
Baca juga: Sidang ETWG-1G20 selesai, tiga agenda disepakati secara aklamasi
Baca juga: Menteri ESDM: ETWG G20 fokus pada transisi energi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022