• Beranda
  • Berita
  • Vaksinasi penguat jadi upaya mitigasi lindungi keluarga saat mudik

Vaksinasi penguat jadi upaya mitigasi lindungi keluarga saat mudik

28 Maret 2022 19:24 WIB
Vaksinasi penguat jadi upaya mitigasi lindungi keluarga saat mudik
Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (28/3/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

tentunya kita ingin merayakan Lebaran tahun ini dengan baik, tidak merugikan orang tua, mau tetap kasusnya turun

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan vaksinasi penguat salah satu upaya mitigasi yang dapat melindungi setiap anggota keluarga dari penularan COVID-19 saat mudik Lebaran mendatang.

“Sesuai seperti yang sudah diarahkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan sudah disampaikan kembali oleh Pak Menkes sendiri pada tanggal 23 Maret lalu bahwa vaksinasi itu kalau tidak lengkap dan tidak 'booster' (penguat) dampaknya bisa negatif,” katanya dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Berdasarkan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan, terdapat potensi 80 juta orang mudik Lebaran 2022.

Artinya, katanya, akan terdapat banyak orang melakukan mobilitas sosial, seperti berkumpul bersama keluarga ataupun kerabat, sehingga diperlukan antisipasi agar terhindar dari risiko penyakit berat, bahkan kematian.

Saat masyarakat kembali ke kampung halaman, akan banyak pula orang tua dan anak-anak yang memiliki kemungkinan belum divaksinasi. Melalui proteksi yang diberikan vaksinasi penguat, antibodi setiap orang dapat terbentuk secara optimal.

Baca juga: Dinkes Temanggung fokus vaksinasi penguat hingga Lebaran 2022

Selain itu, dengan vaksinasi penguat, masyarakat dapat jauh lebih mudah melakukan mudik karena tidak perlu lagi menyertakan bukti tes PCR ataupun tes cepat antigen.

“Makanya mobilitas masyarakat yang masif karena biasanya Lebaran banyak orang berbondong-bondong pulang kampung, harus diantisipasi supaya tidak terjadi penularan COVID-19 yang lebih tinggi lagi dan naik lagi,” ucap perempuan yang juga menjabat sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.

Sebaliknya, apabila seseorang baru mendapatkan dua dosis vaksin, maka pemudik tetap harus menyertakan hasil tes antigen dan bagi pemudik yang baru mendapatkan dosis pertama, hasil dari tes PCR harus disertakan.

Reisa mengingatkan vaksinasi penguat juga dapat membantu situasi pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi lebih terkendali karena dapat menjaga tren kasus positif menjadi tetap rendah.

Dirinya berharap, masyarakat memahami manfaat vaksinasi penguat dan segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat guna melengkapi dosis vaksin selanjutnya agar setiap orang dapat mudik dengan aman.

“Ini merupakan bagian dari mitigasi, tentunya kita ingin merayakan Lebaran tahun ini dengan baik, tidak merugikan orang tua, mau tetap kasusnya turun, terus tetap landai tidak naik-naik lagi,” kata Reisa.

Baca juga: IDI Lampung: Vaksinasi penguat syarat mudik upaya lindungi masyarakat
Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya vaksinasi penguat bagi ibu hamil
Baca juga: Reisa: Segera vaksinasi booster agar aman masuk fase deselerasi

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022