"Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengurusi sembilan bahan pokok antara lain beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai," ujar Kepala Pusat Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto dalam diskusi daring FMB9 yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Andriko menjelaskan untuk beras masih surplus 8,7 juta ton hingga Mei 2022 dan harga stabil di posisi Rp10.940 per kilogram. Adapun jagung surplus 3,2 juta ton dengan harga Rp4.756 di tingkat produsen.
Sementara, kedelai surplus 142.300 ton karena ditopang impor. Harga kedelai di pasaran, kata Andriko, menunjukkan tren kenaikan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan impor kedelai agar stok melimpah dan harganya bisa turun.
Baca juga: Menkeu: Anggaran perlindungan sosial terealisasi Rp49,0 triliun
Baca juga: Pemprov DKI pastikan stok pangan aman jelang puasa
"Kemudian kedelai di harga Rp13.292 itu sebenarnya agak tinggi. Biasanya rata- rata sekitar Rp10.000 makanya kita harapkan kedelai stok impor itu bisa dikeluarkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan," katanya.
Minyak goreng hingga Mei tahun ini, kata dia, terpantau masih surplus yakni sekitar 663.493 liter. Ia mengatakan pihaknya juga mencatat realisasi produksi dalam negeri.
"Minyak goreng juga posisinya sampai Mei kita perkirakan masih surplus sekitar 663.493 liter. Jadi catatan pentingnya di situ bahwa kita juga mencatat realisasi produksi dalam negeri sampai akhir Februari terpantau sesuai rencana, harapannya Maret-Mei sesuai rencana," kata.
Untuk bawang merah masih surplus 92.000 ton dan bawang putih surplus 104.966 ton. Andriko berharap impor 145.000 ton bawang putih pada Maret-Mei bisa terealisasi dengan baik demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemudian cabai besar surplus 27.900 ton, cabai rawit surplus 40.383 ton, dan daging sapi surplus 33.153 ton. Khusus daging sapi, ia berharap impor 95.100 ton dapat terealisasi.
Sedangkan daging ayam ras surplus 357.700, telur ayam ras surplus 98.500, dan gula konsumsi juga surplus 544.250 ton. Andriko menyebutkan pada Maret-Mei
2022 bakal masuk 772.912 ton gula konsumsi impor.
"Pada Maret-Mei 2022 bakal masuk 772.912 ton gula konsumsi impor," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap kondisi ketersediaan pasokan dan harga sembilan bahan pokok itu di berbagai wilayah di Indonesia.
Bapanas juga intens bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan di 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota. Tujuannya untuk memantau dan memastikan stabilisasi pasokan dan harga kesembilan bahan pokok tersebut.
"Kemudian kita melakukan pemantauan secara tetap terkait sembilan bahan pokok ini dan kita memastikan setiap bulan aman atau tidak aman. Kalau misalnya tidak aman, permasalahannya di mana?" kata dia.*
Baca juga: Kapolri ingatkan satkerwil waspadai kenaikan harga pangan jelang puasa
Baca juga: Mensos tunggu kebijakan Kemenkeu soal bansos ekstra jelang Ramadhan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022