• Beranda
  • Berita
  • Mau makan di restoran melayang Lounge In The Sky? Ini syarat & kiatnya

Mau makan di restoran melayang Lounge In The Sky? Ini syarat & kiatnya

30 Maret 2022 09:29 WIB
Mau makan di restoran melayang Lounge In The Sky? Ini syarat & kiatnya
Pramusaji menghidangkan makanan dari ketinggian di Lounge in the Sky Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3/2022). Destinasi wisata baru yang menawarkan sensasi menyantap hidangan dari ketinggian 50 meter dengan panorama Ibu Kota tersebut dapat dinikmati mulai dari harga Rp1,6 juta hingga Rp3,7 juta per orang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Bersedia merogoh kocek setidaknya Rp1,6 juta untuk mencoba makan di restoran melayang "Lounge In The Sky"? Namun, tak semua orang bisa mencoba sensasi makan yang sekaligus mengundang adrenalin karena ada syarat yang harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan tamu.

Director DITS Asia, Plat Ong, mengatakan tamu yang diizinkan makan di ketinggian hanya mereka yang sudah berusia minimal 17 tahun, tinggi minimal 145 cm dan berat maksimal 150 kilogram. "Kalau di bawah 145 cm, takutnya sabuk tidak terlalu kencang dan bisa longgar," kata Plat kepada media dalam pembukaan Lounge In The Sky, Senin (28/3).

Tamu juga harus dalam kondisi sehat. Mereka akan menandatangani surat keterangan untuk menyatakan tak mengidap penyakit kronis, penyakit jantung, darah tinggi, atau sakit tulang punggung. Perempuan yang sedang hamil juga tidak boleh menaiki platform ini. Tamu restoran harus menaati aturan demi keselamatan bersama, seperti dilarang merokok di udara, termasuk rokok elektrik. Maka, tak ada asbak yang disediakan di meja restoran.

Baca juga: Lounge in The Sky siap tawarkan santap kuliner di langit Jakarta

Baca juga: Restoran Slovenia dengan menu unik dapatkan bintang Michelin


Tak perlu khawatir kebelet buang air saat berada di langit Jakarta, sebab setiap tamu akan diberi waktu khusus untuk ke toilet menjelang keberangkatan. Namun, restoran melayang ini bisa jadi diturunkan secara darurat bila ada kondisi yang mendesak seperti menangani kondisi medis tamu. Idealnya, platform melayang ini diangkat dengan crane hingga ketinggian 50 meter.

Bila cuaca buruk, seperti angin kencang dan hujan, platform akan diturunkan hingga 25 meter. Setelah cuaca kembali mendukung, restoran kembali dinaikkan ke tinggi semula. Saat ANTARA mencoba naik, Senin (28/3), platform sempat diturunkan karena hujan turun mendadak. Namun tak lama setelah itu, restoran kembali ke ketinggian 50 meter karena hujan segera berhenti.

Tamu restoran melayang Lounge in the Sky Indonesia di Jakarta, Senin (28/3) yang menawarkan sensasi menyantap hidangan dari ketinggian 50 meter dengan panorama Ibu Kota. (ANTARA/Nanien Yuniar)




Restoran melayang yang saat ini akan beroperasi hingga Desember 2022 menyediakan 32 bangku, dibagi dalam delapan meja yang dikelilingi empat bangku. Model restoran dalam Lounge In The Sky berbeda dengan Dinner In The Sky di mana pengunjung duduk mengelilingi bar berbentuk persegi.

Karena dibagi-bagi dalam kursi dan meja bundar, tamu bisa mendapatkan lebih banyak privasi dan bisa menerapkan pembatasan jarak dengan orang lain. Untuk reservasi, Anda harus memesan minimal dua orang yang akan ditempatkan di meja yang sama.

"Satu meja ada empat kursi, maka minimal reservasi dua orang, alasannya kami tak mencampur tempat duduk dengan orang lain," katanya.

Bagi Anda yang takut ketinggian, disarankan untuk memilih kursi di bagian dalam yang lebih dekat dengan platform bar. Di situ, Anda bisa berpegangan dengan besi yang menghubungkan platform dengan area dapur. Tapi, latar belakang yang lebih menarik untuk berfoto didapat bila memilih kursi bagian luar. Jika Anda mengincar angle foto atau video yang menarik, pertimbangkan untuk memilih kursi bagian luar meski mungkin terasa lebih menegangkan untuk mereka yang takut ketinggian.

Ong punya kiat agar pengalaman makan di ketinggian terasa maksimal. Kenakan baju yang nyaman. Kadang kala angin bertiup agak kencang saat berada di ketinggian, jika Anda tak kuat diterpa angin, coba pakai baju yang lebih tertutup agar tak kedinginan. Hal yang sama bisa diterapkan pada alas kaki. Pakailah sepatu atau sandal yang ukurannya pas agar tidak ada risiko longgar dan terjatuh dari ketinggian.

Tamu yang datang ke restoran melayang ini hampir bisa dipastikan akan mengabadikan pengalaman unik saat mengudara di langit Jakarta. Jika membawa kamera atau ponsel untuk merekam video dan menjepret pemandangan Anda dengan latar belakang gedung dan lalu lintas di area Semanggi, hati-hati agar gawai tidak terlepas dari tangan dan terjatuh.

Lebih baik pakai casing ponsel yang memiliki pegangan atau ceruk untuk tali yang bisa diselipkan ke pergelangan tangan untuk memastikan ponsel tetap aman meski tangan Anda bergerak kesana kemari. Terakhir, jangan sia-siakan kesempatan untuk buang air sebelum naik ke platform agar Anda bisa menikmati sensasi unik tanpa terganggu hasrat ke toilet.

Berminat mencoba? Akan ada 2 sesi setiap hari kerja, dan 3 sesi pada akhir pekan, dengan durasi 60 menit.

Presiden Direktur PT Malka Manah Cipta, Darma Mangkuluhur Hutomo dalam pembukaan, Senin (28/3), berharap restoran melayan ini menjadikan Mangkuluhur City sebagai pusat gaya hidup bagi generasi muda Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam rangka menghidupkan kembali sektor pariwisata yang telah terdampak oleh pandemi selama lebih dari dua tahun.

Peluncuran restoran ini dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, juga pesohor seperti Baim Wong dan Atta Halilintar serta Aurel Hermansyah.

Bambang berharap hadirnya destinasi baru pencinta kuliner ini dapat menyerap tenaga kerja, menambah penyerapan perekonomian Indonesia, serta memberikan pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk bisa merasakan atraksi kelas dunia tanpa harus jauh-jauh pergi ke luar negeri.

Baca juga: Begini rasanya makan di restoran melayang "Lounge In The Sky" Jakarta

Baca juga: Sandiaga Uno apresiasi inovasi makan dari ketinggian

Baca juga: BRI hadirkan Lounge BRI Svarga di Bukit 360 Mandalika

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022