Pengumuman itu menjadi tanda paling jelas bahwa Uni Eropa sedang bersiap menghadapi gangguan pasokan setelah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Moskow sebelumnya berencana untuk memperkenalkan mekanisme baru yang mengalihkan pembayaran untuk gasnya ke mata uang ruble.
Tuntutan itu telah ditolak oleh negara-negara G7, termasuk Jerman, dan memicu kekhawatiran terjadinya gangguan.
Di bawah rencana darurat gas Jerman saat ini, peringatan dini adalah yang pertama dari tiga tahap dan belum menyiratkan intervensi negara dalam penjatahan gas.
Baca juga: Rusia dan Barat berselisih soal pembayaran gas dalam rubel
Tapi Menteri Ekonomi Robert Habeck mendesak konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi, seraya mengatakan bahwa "setiap kilowatt jam berarti".
Siapkan untuk "semua skenario"
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pasokan gas masih aman untuk saat ini, dan bahwa Jerman sedang memantau secara seksama aliran pasokan dengan operator pasar.
"Namun, kita harus meningkatkan langkah-langkah kehati-hatian untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia," kata Habeck. "Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah bermusyawarah."
Baca juga: Uni Eropa raih kesepakatan LNG AS namun tepis permintaan rubel Rusia
Rusia menyumbang 55 persen dari impor gas Jerman pada 2021. Meskipun angka itu turun menjadi 40 persen pada kuartal pertama 2022, Habeck mengatakan Jerman tidak akan mencapai kemandirian penuh dari pasokan Rusia sebelum pertengahan 2024.
Tim krisis itu, yang mencakup anggota kementerian ekonomi, regulator jaringan Jerman, operator jaringan, dan perwakilan dari 16 negara bagian Jerman akan memantau situasi dengan cermat "sehingga--jika perlu--tindakan lebih lanjut dapat diambil untuk meningkatkan keamanan pasokan".
Klaus Mueller, kepala regulator jaringan Jerman Bundesnetzagentur, dalam sebuah cuitan mengatakan tujuan peringatan dini adalah untuk menghindari penurunan pasokan dan mendesak konsumen dan industri untuk mempersiapkan "semua skenario".
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa sedang mencari jawaban atas krisis pasokan energi
Baca juga: Putin ingin negara "tidak bersahabat" membayar gas Rusia dalam rubel
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022