Jadi bukan asal bikin lalu bingung jualnya,
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022 dapat mendorong UMKM untuk berorientasi ekspor sekaligus meningkatkan kontribusi penjualan produk ke luar negeri.
“Ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini kita sudah masuk ke pasar global karena di dalam negeri pun sekarang kita harus bersaing dengan produk dari luar,” kata Teten dalam pembukaan Gernas BBI 2022 di Kepulauan Riau (Kepri), Batam, Rabu.
Karena itu, lanjutnya, peningkatan standar kualitas UMKM harus disiapkan agar sektor tersebut dapat masuk ke pasar global dan bertarung di pasar dalam negeri.
Dalam rangka perluasan pasar ke luar negeri, pihaknya menggunakan strategi mirroring untuk menarik kehadiran buyer internasional yang sudah direncanakan berkunjung ke ajang promosi UMKM di kota Batam atau kota lain di Kepri.
“Kali ini, melibatkan sekitar 8.490 UMKM unggulan dari 7 kabupaten/kota seluruh Kepulauan Riau,” ujar dia.
Baca juga: Luhut sebut 20 juta UMKM "onboarding" melalui Gernas BBI
Kemenkop dinyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan untuk mendukung kampanye bangga buatan Indonesia di delapan negara.
Adapun negara-negara buyer yang akan berkunjung ke Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirat Arab
Upaya menarik kehadiran buyer internasional dilakukan dengan menyelenggarakan 75 rangkaian kegiatan di Kepri dan DKI Jakarta yang dibagi menjadi enam kluster.
Kluster pertama ialah perluasan akses pasar, kedua ialah peningkatan sumber daya manusia, lalu peningkatan rantai pasok global, peningkatan akses pembiayaan, market intelligence, dan digitalisasi.
Terkait market intelligence, Menkop menilai pelaku UMKM harus memiliki kemampuan untuk membaca pasar.
“Sangat penting bagi UMKM yang modalnya terbatas, sehingga mereka harus dibimbing untuk membuat produk yang pasti dibeli karena market-nya ada. Jadi bukan asal bikin lalu bingung jualnya,” ungkap Teten.
Baca juga: BI ajak seluruh pemangku kebijakan integrasi data UMKM dan pariwisata
Mengenai kluster ke-6 yaitu digitalisasi, Teten menyatakan bahwa upaya itu bukan sekedar untuk memasukkan UMKM ke loka pasar (marketplace), tetapi juga memperhatikan bagaimana melakukan pencatatan keuangan digital supaya lebih mudah memperoleh akses pembiayaan.
Saat ini, lembaga pembiayaan disebut tidak lagi mengharuskan agunan menimbang rata-rata UMKM tidak punya aset untuk untuk diagunkan. Tetapi, lembaga pembiayaan lebih cenderung melihat rekam jejak (track record) digital mengenai arus kas (cash flow) UMKM.
“Saya kira penting untuk didampingi juga mereka supaya mulai go digital yang lebih holistik, bukan hanya di masuk ke pasar digital saja,” sebutnya.
Gernas BBI di Kepri mengusung tema Expanding to the New Market, Recover Together, Recover Stronger yang dibungkus dengan slogan UKM Kepri #WithoutBorder.
Baca juga: Kemenkop fasilitasi 46 UMKM dalam kampanye Gernas BBI 2022 di Kepri
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022