Pada Rabu (30/3), AS menjatuhkan sanksi terhadap seorang agen pengadaan di Iran beserta perusahaannya karena mereka dianggap ikut mendukung program rudal balistik Teheran.
"Langkah ini lagi-lagi adalah sinyal soal kedengkian pemerintah AS terhadap warga Iran, lantaran pihaknya masih menggunakan kebijakan tekanan maksimum yang gagal terhadap Iran," kata jubir menambahkan.
Resolusi 2231 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengabadikan perjanjian nuklir 2015, yang hendak dihidupkan kembali oleh Iran dan negara besar melalui sederet perundingan di Wina.
Pembicaraan itu hampir menemui kata sepakat pada awal Maret sampai Rusia mengajukan tuntutan ke AS di menit-menit terakhir.
Gedung Putih, kantor presiden AS, pada Rabu mengatakan bahwa sanksi baru tidak akan mengganggu pembicaraan nuklir, tetapi akan berlaku, terlepas dari apakah ada kesepakatan yang dicapai.
Sumber: Reuters
Baca juga: Utusan AS untuk Iran tak yakin kesepakatan nuklir segera terlaksana
Baca juga: Diplomat Iran sebut laporan baru IAEA cakup perubahan positif
Iran buka pabrik produksi rudal pertahanan udara dan propelan padat hibrida
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022