• Beranda
  • Berita
  • Cegah stunting, BKKBN-Universitas YARSI-BAZNAS jalin kerja sama

Cegah stunting, BKKBN-Universitas YARSI-BAZNAS jalin kerja sama

1 April 2022 05:47 WIB
Cegah stunting, BKKBN-Universitas YARSI-BAZNAS jalin kerja sama
Tangkapan layar - Rektor Universitas YARSI Prof Fasli Jalal. FOTO ANTARA/Indriani.

Salah satu program yang dilakukan adalah edukasi kepada orang tua balita stunting dalam pemberian asupan gizi

BKKBN telah menjalin kerja sama dengan Universitas YARSI dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam rangka Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga bagi Keluarga Akseptor KB Lestari MKJP dan Keluarga Akseptor KB Mandiri MKJP, di Kampung KB guna mencegah terjadinya anak mengalami kekerdilan (stunting).

"Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umurnya yang seusia. Hal itu disebabkan kurangnya asupan gizi yang diterima saat masih dalam kandungan (janin) dan setelah lahir (bayi), terutama di 1.000 hari pertama kehidupan,” kata Rektor Universitas YARSI Prof Fasli Jalal dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Jumat.

Disebutkan Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga bagi Keluarga Akseptor KB Lestari MKJP dan Keluarga Akseptor KB Mandiri MKJP, di Kampung KB itu dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi lintas sektor guna meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga, melalui Poktan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Ia menjelaskan kerja sama dituangkan dalam program pemberdayaan ekonomi keluarga yang diharapkan setiap keluarga akseptor KB Lestari MKJP dan keluarga akseptor Mandiri MKJP yang tergabung dalam kelompok UPPKA, dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer bagi keluarga akseptor lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.

Menurut Fasli, pihaknya telah bersinergi dengan pemerintah daerah melakukan penanganan stunting dengan beberapa program. Salah satu program yang dilakukan adalah edukasi kepada orang tua balita stunting dalam pemberian asupan gizi seperti banyak protein hewani dan memberikan asupan protein dari telur untuk keluarga yang berpotensi memiliki anak stunting.

“Pada masa-masa itu sangat dibutuhkan asupan gizi yang cukup dan seimbang agar anak terbebas dari masalah stunting yang berakibat terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak di masa selanjutnya,” kata Fasli Jalal.

Deputi II BAZNAS Imdadun Rahmat mengatakan BAZNAS memiliki visi untuk menyejahterakan umat dan itu linier dengan dukungan BAZNAS untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia.

BAZNAS turut memberikan dukungan program yang telah dilakukan oleh Lembaga Rumah Sehat BAZNAS yang diharapkan bisa memberikan inovasi dalam penanganan stunting di Indonesia. Salah satunya lewat Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang mengolah produk olahan makanan untuk ibu UPPKA dengan skala rumah tangga.

“Semangat tolong menolong dalam kebaikan secara langsung ataupun tidak langsung dapat membangun kemitraan yang awalnya menjadi mustahik berubah menjadi muzaki,” demikian Imdadun Rahmat.

Baca juga: Baznas temukan kasus stunting di antara anak-anak terdampak Semeru

Baca juga: Indosat Gandeng Universitas Yarsi Jakarta untuk CSR

Baca juga: Atasi "stunting" di Parigi Moutong, Rumah Sehat Baznas ikut membantu

Baca juga: Sandiaga berbagi kiat berwirausaha kepada mahasiswa YARSI

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022