"Smart tag" merupakan alat yang belakangan muncul untuk membantu pemiliknya melacak benda atau pun hewan peliharaan, namun ternyata dibalik fungsi canggihnya itu kerap ditemukan penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan penguntitan.
Melansir GSM Arena, Jumat, maka dari itu Google meluncurkan pendeteksi "smart tag" otomatis agar penggunanya bisa mengetahui adakah alat pelacak yang tidak dikenal di sekitarnya untuk mencegah kejadian yang tidak menguntungkan.
Baca juga: Rusia memperkarakan Google karena konten terlarang
Fungsi itu ditemukan dalam dekompilasi APK Layanan Play dan mengungkapkan adanya fungsi peringatan untuk melacak perangkat yang tidak dikenal.
Beberapa di antaranya merupakan nama- nama produk "smart tag" yang saat ini dijual dipasaran.
Setelah aplikasi Google berhasil mendeteksi "Smart tag" yang tidak dikenal, nantinya aplikasi akan memberitahu pengguna mengenai keberadaan "smart tag" dan bisa menyembunyikan posisi pengguna jika ternyata "smart tag" yang tidak dikenal dirasa membahayakan dan bukan milik pengguna.
Selain fitur pendeteksi "smart tag" tidak dikenal, Google juga tengah mengerjakan deteksi "smart tag" untuk Android khusus pemilik "smart tag".
Nantinya cara kerja deteksi "smart tag" khusus pemilik Android akan sama dengan yang dimiliki oleh Apple dengan pendeteksi AirTag.
Jika ada "smart tag" yang terpisah dari pemiliknya selama lebih 24 jam maka "smart tag" itu akan mengeluarkan suara sehingga "smart tag" tidak bisa dipisahkan dari pemiliknya lebih dari satu hari.
Diperkirakan fitur ini akan diperkenalkan dalam konferensi Google I/O di Mei mendatang.
Baca juga: YouTube akhirnya rilis fitur "picture-in-picture" di iOS
Baca juga: Google: Peretas Rusia targetkan NATO dan militer Eropa timur
Baca juga: Google rayakan 10 tahun di Indonesia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022