Ponpes yang mendapatkan PASS Adaro itu adalah Ponpes Teknologi Pertanian Al Islam Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalsel yang membuka usaha penggemukan kambing dan budi daya ikan nila.
Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri, Okty Damayanti di Kalsel, Sabtu, mengemukakan program ini merupakan kolaborasi Adaro bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan pondok pesantren.
Baca juga: Sembilan orang pemenang vaksinasi gratis Adaro diberangkatkan umrah
Menurut dia, program ini mampu memberikan kesejahteraan bagi para santri dan menumbuhkan jiwa wirausaha dan capaian program ini sangat membanggakan berkat kerja sama yang baik dari pondok pesantren dan santri.
"Sekarang Ponpes Al Islam mampu menggemukkan kambing dalam waktu empat bulan, bahkan budi daya ikan nila telah memasuki siklus keempat," ungkapnya.
Okty menyampaikan Adaro ingin melihat Ponpes Al Islam sejahtera, kaya dan menjadi percontohan di Kalimantan Selatan.
Okty mengingatkan dalam meniti bisnis membutuhkan pengorbanan, perjuangan dan siap menghadapi proses jatuh bangun.
Dengan menerapkan konsep edukasi teknologi dan santripreneur, pesantren tersebut kini punya usaha yang berkelanjutan dan menciptakan santri berjiwa wirausaha.
Tahun ini Adaro bersama ULM Banjarmasin melakukan penguatan program, di antaranya upaya meningkatkan produksi ikan nila hingga memperluas akses pasar. Ikan nila hasil budi daya tak hanya memenuhi kebutuhan pondok pesantren, juga dijual ke pasar lokal.
Okty menargetkan lima pondok pesantren yang menjadi sasaran Program Adaro Santri Sejahtera di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Tengah bisa menjadi pusat pembelajaran.
Baca juga: Adaro tanggapi larangan sementara ekspor batu bara
Baca juga: ULM-Adaro bersinergi mendidik santri berwirausaha
Direktur Ponpes Al Islam, Ustad Rusdian mengatakan program Adaro ini menjadi dorongan dan inspirasi dalam melihat dan merencanakan langkah-langkah penguatan ekonomi pesantren menuju kemandirian.
Program Adaro Santri Sejahtera yang dimulai sejak 2018, selain memberikan bantuan dana, juga dukungan berupa pelatihan dan pendampingan dalam mengelola usaha budi daya ikan nila serta peternakan kambing.
Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren Al Islam, Abdul Hakim menyampaikan telah melakukan tiga kali panen ikan nila dengan total produksi 1,7 ton senilai Rp60,5 juta, termasuk menjual 74 ekor kambing hasil penggemukan dengan harga Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. "Omset penjualan kambing mencapai Rp208 juta dan usaha ini makin maju berkat pendampingan dari Adaro," tuturnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022