Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan inovasi dan kolaborasi menjadi kunci dalam upaya meningkatkan kualitas serta daya saing industri di era modern, dengan semakin meningkatnya tuntutan industri yang mampu menjawab kebutuhan Industri 4.0.
"Hadirnya Industri 4.0 semakin mendukung terjadinya kolaborasi yang menjadi syarat utama dalam upaya mengoptimalkan daya saing industri," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita diterima di Jakarta, Senin.
Dengan semangat serta kesadaran untuk berkolaborasi, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Bahan dan Barang Teknik atau dikenal sebagai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan dan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin menyelenggarakan Tepang Taun B4T (Temu Pelanggan Tahunan B4T) dengan tema “Peran Penting Jasa Industri Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri”.
Kegiatan itu diikuti oleh perwakilan 65 pelanggan B4T dari berbagai sektor di antaranya industri elektronika, semen, petrokimia, dan pelaku usaha lainnya yang mewakili sekitar 2.000 pelanggan yang telah dilayani selama 2021.
Menperin mengatakan B4T telah genap melayani dunia industri selama 113 tahun. “Pelaksanaan agendaTepang Taun, tidak hanya sebagai wadah diskusi pelanggan B4T semata. Tetapi menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara B4T dan pelaku dunia industri dalam upaya nyata meningkatkan daya saing industri secara nasional maupun global,” ujarnya.
Pelaksanaan temu pelanggan ini diharapkan akan melecut semangat dan komitmen B4T untuk mengoptimalkan seluruh layanan jasa industri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan industri nasional.
“Pembangunan industri nasional yang berdaya saing menuntut sinergi dan kolaborasi yang kuat diantara kita sekalian para pemangku kepentingan,” ungkap Menperin.
Baca juga: Kemenperin perkuat daya saing lewat standar sistem manajemen industri
Pada kesempatan yang sama, Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan Tepung Taun B4T merupakan momentum untuk terus meningkatkan pelayanan jasa industri yang selama ini telah dilaksanakan serta memperkenalkan layanan baru yang yang siap untuk meningkatkan daya saing industri nasional.
“Ke depannya diharapkan seluruh layanan jasa industri yang dilaksanakan seluruh UPT di lingkungan BSKJI dapat terus bertransformasi secara dinamis sehingga dapat menjawab tantangan global untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” ungkapnya.
Saat ini B4T memiliki tujuh layanan baru, antara lain perhitungan Inspection Reability, Remaining Life Time Assesment for Boiler, Pengujian Radio Frequency dan EMC (Electro Magnetic Compatibility pada produk elektronika, Underwater Welding and Inspection, Pengujian Lampu Luminer, Penyedia Bahan Acuan Pengujian, dan Sertifikai ISO 27001 Office.
“Layanan untuk industri terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan industri nasional, seperti pada layanan pelatihan pengelasan dalam air guna memenuhi kebutuhan akan tenaga pengelasan yang andal, terampil, dan tersertifikasi dengan pengakuan internasional sesuai dengan tuntutan pasar tenaga pengelasan global,” papar Doddy.
Baca juga: Kemenperin gelar diklat tenaga pengelasan
Pengembangan lingkup ini pun menambah kualifikasi B4T sebagai Authorized Training Body (ATB-B4T) yang terakreditasi secara internasional dalam sertifikasi tenaga pengelasannya.
Kepala B4T Wibowo Dwi Hartoto mengemukakan pihaknya secara nyata telah berkontribusi dan memberikan pelayanan kepada pelanggan industri sejak tahun 1909.
Di usia yang telah menginjak 113 tahun, B4T terus bergerak dinamis, berkembang dan secara berkelanjutan memperluas lingkup layanannya seiring dengan perkembangan industri, teknologi, standar dan harapan dari pelanggan.
“Di tengah tantangan daya saing pada era globalisasi saat ini, B4T sebagai salah satu satker BLU memiliki komitmen memberikan layanan dengan semangat SPEED (Sinergi, Profesional, Efektif, Efisien, dan Digitalisasi). Dengan begitu, B4T diharapkan dapat bergerak cepat dalam beradaptasi, bertransformasi, berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau industri yang sangat dinamis,” ujar Wibowo.
Baca juga: Dongkrak daya saing industri, Kemenperin pacu kualitas standar produk
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022