Di kompleks candi tersebut, Presiden mencermati teknologi pembangunan candi pada masa lalu, yang tidak menggunakan semen sebagai perekat bata.
"Kalau kita melihat, begitu kita masuk, yang ada adalah tumpukan tumpukan bata yang sudah lebih dari 1.000 tahun, karena ini adalah (dari) abad ke-7," kata Presiden dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual.
Presiden juga mengemukakan bahwa Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi pada masa lalu merupakan pusat pendidikan terbesar di Asia, tempat pendidikan teologi, kedokteran dan obat obatan, filsafat, serta arsitektur dan seni berkembang.
"Artinya apa, peradaban kita saat itu sudah meng-internasional dan terbuka. Ini lah yang sejarah yang perlu kita lestarikan, agar jejak-jejak peradaban kita di bidang pendidikan utamanya, bisa kita ketahui," katanya.
Presiden menyampaikan bahwa pemerintah berencana merestorasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi yang luasnya 3.980 hektare.
Baca juga:
Presiden mengunjungi Pasar Angso Duo di Jambi
Candi Muaro Jambi dan janji-janji pengembangannya
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022