• Beranda
  • Berita
  • Lawan COVID, CATL China terapkan "manajemen lingkar tertutup"

Lawan COVID, CATL China terapkan "manajemen lingkar tertutup"

11 April 2022 12:11 WIB
Lawan COVID, CATL China terapkan "manajemen lingkar tertutup"
Tesla-China sepakat buat baterai mobil listrik (Ant)
Perusahaan besar baterai asal China Contemporary Amperex Technology (CATL) menerapkan suatu sistem yang disebut "manajemen lingkar tertutup" di pabrik utamanya untuk menjaga produksi tetap berjalan sambil terus melawan penyebaran COVID-19.

Sistem tersebut diberlakukan CATL saat China tengah memerangi gelombang virus corona varian Omicron.

Kota Ningde di China selatan, tempat CATL bermarkas, telah memperketat upaya pencegahan dan pengendalian wabah karena munculnya serentetan kasus COVID-19, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Senin.

"Untuk saat ini, untuk memastikan pasokan pasar dengan kemampuan terbaik kami, kami telah mengadopsi langkah-langkah manajemen jaringan yang ketat untuk operasi secara tertib di basis produksi Ningde," kata pihak CATL.

CATL merupakan pemasok baterai mobil listrik terbesar di dunia untuk produsen mobil listrik, seperti Tesla.

Seorang perwakilan dari CATL mengatakan bahwa mereka memulai sistem "manajemen lingkar tertutup" itu pada Sabtu malam (9/4) dan telah membuat pengaturan bagi para pekerja utama untuk tinggal di asrama di dalam lokasi pabrik selama periode gelombang kasus varian Omicron.

Para pekerja itu biasanya tidak tinggal di asrama.

Proses "manajemen lingkar tertutup" China mirip dengan suatu pengaturan seperti gelembung, di mana para pekerja tidur, hidup, dan bekerja dalam isolasi untuk mencegah penularan virus.

Sistem serupa digunakan dalam pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing untuk menutup personel dari publik.

Perusahaan patungan General Motors di Shanghai telah mempertahankan produksinya melalui cara penguncian kota dengan menerapkan pengaturan seperti (gelembung) itu di pabriknya, seperti dilaporkan Reuters pada akhir Maret.

China sedang berjuang melawan gelombang Omicron yang telah mendorong negara itu untuk mengunci kota pusat keuangannya, Shanghai, serta basis manufaktur di wilayah timur lautnya di Changchun.

Beberapa daerah lain di China juga telah memperketat langkah-langkah pengendalian COVID.

Namun, perusahaan patungan Tesla dan Volkswagen Shanghai dengan SAIC Motor harus menangguhkan operasinya karena pembatasan pergerakan di kota berpenduduk 25 juta itu terus berlanjut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Terdampak COVID-19, pabrikan mobil listrik China Nio setop operasi
Baca juga: Apple bahas baterai mobil dengan produsen China
Baca juga: Mobil listrik Tesla akan pakai baterai buatan China

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022