Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga meresmikan Desa Tabuan Asri, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Dengan dukungan Bupati dan Kepala BKKBN, hari ini kita bisa launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Demikian juga terima kasih untuk Desa Musi Rawas. Mudah-mudahan desa yang kita pilih untuk percontohan itu benar-benar dapat direplikasi (di tempat lain),” kata Bintang di Desa Tabuan Asri, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin.
Bintang menuturkan didirikannya DRPPA di desa tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap perempuan sekaligus melibatkan peran perempuan dan anak dalam semua aspek pembangunan di desa.
Baca juga: KPPPA: Setara gender faktor penting wujudkan pembangunan berkelanjutan
Pemberdayaan tersebut sangat penting untuk dilakukan karena setengah dari total populasi yang ada di Indonesia berjenis kelamin perempuan dan sebesar 30 persennya adalah anak-anak. Lewat DRPPA diharapkan desa dapat memberdayakan peran tersebut melalui penganggaran yang responsif terhadap gender.
Menurut Bintang, DRPPA juga dapat menjalankan amanat dari Presiden Joko Widodo yang menekankan kepada lima program prioritas melalui kementeriannya, seperti peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender juga peningkatan peran ibu dan keluarga di dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Sedangkan tiga program lainnya adalah penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan pada anak.
Bintang turut menekankan, anak-anak akan menjadi generasi penerus bangsa dan perempuan sebagai tiang negara. Untuk dapat mencapai bangsa tanggung, sejahtera dan maju, maka negara perlu berinvestasi pada kualitas anak-anak juga para perempuan Indonesia.
Baca juga: KPPPA dorong pemerintah perhatikan partisipasi anak dalam pembangunan
“Anak-anak adalah masa depan bangsa kita, generasi penerus bangsa. Jika kita ingin mencapai bangsa yang tangguh, sejahtera dan maju sebagaimana cita-cita kita semua, maka investasi terbesar dan terpenting yang perlu kita wujudkan adalah berinvestasi pada anak-anak kita,” kata Bintang.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo yang juga hadir dalam acara itu mengatakan dijadikannya Desa Tabuan Asri sebagai salah satu model percontohan dari DRPPA, dapat menguntungkan pihaknya dalam pengentasan kekerdilan pada anak (stunting).
Melalui didirikannya DRPPA di Sumatera Selatan, Hasto berharap angka prevalensi kekerdilan di Kabupaten Banyuasin yang masih mencapai 22,0 persen dapat menurun karena adanya pemberdayaan pada perempuan dan anak-anak.
Baca juga: KPPPA: Pelibatan perempuan cukup penting dalam pengambilan keputusan
“Kami menyambut DRPPA dan mendukung karena diuntungkan. Harapannya stuntingnya juga menjadi turun dan keluarga kemudian menjadi sejahtera dan bahagia. Selain itu dapat direplika di daerah lain,” ucap Hasto.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022