"Saya bersyukur umat banyak yang datang untuk perayaan ini. Tentu ini kerinduan bagi gereja, karena mereka 1 sampai 2 tahun ini tidak pernah ke gereja dan sekarang bisa hadir," ujar Romo Triyudo di Gereja Katedral Jakarta, Jumat.
Baca juga: Katedral siagakan petugas pemantau prokes saat perayaan Jumat Agung
Baca juga: Katedral Jakarta batasi jemaat 75 persen untuk perayaan Jumat Agung
Ia menjelaskan perayaan Jumat Agung kali ini lebih meriah ketimbang tahun-tahun sebelumnya di masa pandemi. Kini sekitar 1.105 orang atau 75 persen dari kapasitas bisa mengikuti ibadah Jumat Agung secara langsung di Katedral. Tahun sebelumnya dibatasi hanya sekitar 40 persen saja.
Menurutnya, jemaat tidak hanya datang dari Jakarta saja, tetapi berasal dari berbagai wilayah lainnya, seperti Papua, Palembang, hingga Timor Leste. Namun mereka yang datang ke Katedral Jakarta mesti daftar melalui laman BelaRasa.
Namun, ia tidak membatasi bagi jemaat yang belum mendaftar BelaRasa ikut dalam ibadah Jumat Agung. Kendati demikian, Katedral Jakarta tetap memprioritaskan untuk yang telah mendaftar lewat BelaRasa.
"Umat paroki maupun KAJ (Keuskupan Agung Jakarta) wajib mendaftar, sehingga dia dapat tempat, tapi umat yang datang belum punya BelaRasa diberi kemungkinan untuk ikut. Tetapi, kita punya batas juga, kalau kuota sudah penuh mau apa lagi," kata dia.
Baca juga: Mahfud MD: Terowongan Silaturahmi simbol persatuan bangsa
Ia mengatakan pesan dari Jumat Agung ini mengajak umat agar terus menebarkan cinta kasih dan menghapus segala kebencian seperti yang diajarkan Yesus Kristus.
"Semakin mengasihi, Allah yang mengorbankan diri, kita semakin peduli bagi banyak orang dan di situlah bersaksi. Bukan lagi kebencian, tapi persaudaraan yang tumbuh," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022