Mesin "boxer" CB18 merupakan mesin dengan konfigurasi pembakaran di dalam piston yang bergerak secara horizontal itu hanya digunakan untuk model mereka di Jepang.
Cacat mesin itu terdeteksi setelah adanya keluhan dari pengemudi bahwa mesin tidak mau hidup, atau mati saat mobil dijalankan.
Baca juga: Subaru tangguhkan pengiriman beberapa model karena sensor mesin rusak
Subaru telah mengirimkan 54.000 mobil yang terdampak kerusakan sensor itu sejak Oktober 2020. Pabrikan menyatakan siap mengganti komponen itu.
Penangguhan penjualan dan pengiriman mobil itu berlaku efektif mulai 6 April, dan Subaru berharap penundaan pengiriman itu tidak terjadi hingga lebih dari dua bulan.
Jumlah mobil yang tidak bisa dikirimkan selama periode penundaan ditaksir sebanyak 9.000 hingga 10.000 unit. Pengamat dari JPMorgan Securities Japan, Akira Kishimoto memproyeksikan masalah itu setara dengan 10 miliar yen laba operasi grup.
"Itu setara dengan 10 persen dari proyeksi laba operasi konsolidasi untuk tahun fiskal 2021," kata Kishimoto.
Baca juga: Subaru mulai buka pemesanan untuk Solterra elektrik
Baca juga: Subaru luncurkan dua mobil konsep di Tokyo Auto Salon
Baca juga: Mobil listrik global pertama Subaru dirilis tahun depan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022