Program Director www.indonesiakaya.com Renitasari Adrian mengatakan pihaknya menghadirkan seri web dengan tujuan untuk menginspirasi dan menambah wawasan para penikmat seni terutama pecinta kuliner sejak 2017.
Baca juga: Buka puasa dengan hidangan Betawi yang sudah langka di Cikini
Renitasari mengatakan bahwa seri web "Kuliner Indonesia Kaya" merupakan wujud apresiasi dan kekaguman terhadap keberagaman kuliner nusantara.
Selain dapat menjadi solusi untuk menyambut waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan, Renitasari berpendapat seri web ini dapat menambah wawasan dan menginspirasi para pecinta kuliner.
"Kami harap dengan kemasan yang baru 'Kuliner Indonesia Kaya' dapat menjadi solusi hiburan bagi para penikmat seni, terutama pecinta kuliner dan mengetahui sejarah di balik terciptanya hidangan tersebut," kata Renitasari melalui keterangan resmi, Senin.
Episode pertama seri web yang mengisahkan kuliner khas Kudus telah tayang sejak 8 April dan episode kedua mengenai kuliner Yogyakarta tayang sejak 15 April. Sementara episode ketiga tentang kuliner Cirebon akan tayang 22 April. Ketiga episode baru ini dapat ditonton melalui kanal YouTube IndonesiaKaya.
Dalam episode pertama, seri web berdurasi sekitar sepuluh menit ini akan membawakan cerita menarik dari Lentog Tanjung Jasno, Warung Makan Pak H. Sulichan di Kudus yang menyediakan Nasi Pindang dan Soto Kerbau, dan Sate Kerbau.
Untuk episode kuliner Yogyakarta, penonton akan disajikan cerita kuliner dari Gudeg Manggar Bu Dullah yang telah mempertahankan cita rasanya lebih dari 20 tahun, Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto, hingga Thiwul Ayu Mbok Sum.
Baca juga: Sayur babanci, hidangan Idul Fitri langka khas Betawi
Baca juga: Tokopedia ungkap tren makanan terlaris selama Ramadhan
Baca juga: Resep Es Campur Panacotta, minuman segar untuk berbuka puasa
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022