• Beranda
  • Berita
  • Harga emas jatuh, sentuh terendah satu minggu tertekan naiknya dolar

Harga emas jatuh, sentuh terendah satu minggu tertekan naiknya dolar

20 April 2022 11:00 WIB
Harga emas jatuh, sentuh terendah satu minggu tertekan naiknya dolar
Ilustrasi - Tumpukan emas batangan pada uang kertas dolar AS. ANTARA/Shutterstock/aa.

Dengan dolar AS yang masih kuat hari ini, dan dengan China yang menolak untuk menurunkan suku bunga pinjaman 1 dan 5 tahun, sepertinya tekanan panjang (dalam emas) terus berlanjut di Asia

Harga emas mencapai level terendah lebih dari satu minggu pada perdagangan Rabu pagi, karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat terus membebani permintaan aset aman emas.

Harga emas spot melemah 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 1.944,77 dolar AS per ounce pada pukul 02.06 GMT, setelah mencapai level terendah sejak 11 April. Emas berjangka AS turun 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 1.947,70 dolar AS per ounce.

Pada Selasa (19/4/2022) harga emas turun hingga 1,8 persen karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah membayangi arus masuk ke emas.

"Dengan dolar AS yang masih kuat hari ini, dan dengan China yang menolak untuk menurunkan suku bunga pinjaman 1 dan 5 tahun, sepertinya tekanan panjang (dalam emas) terus berlanjut di Asia," kata Analis Senior OANDA Jeffrey Halley.

Dolar bertahan di dekat level tertinggi baru-baru ini, membuat emas yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman untuk perusahaan dan rumah tangga stabil pada penetapan April, menentang ekspektasi, karena Beijing menjadi lebih berhati-hati dalam meluncurkan langkah-langkah pelonggaran untuk membantu ekonomi yang melambat.

Baca juga: China secara tak terduga tahan suku bunga acuan pinjaman tak berubah

Imbal hasil obligasi pemerintah AS terus melonjak ke level tertinggi multi-tahun karena investor bersiap untuk Federal Reserve (Fed) untuk secara agresif menaikkan suku ketika bank sentral mencoba untuk membendung inflasi yang melonjak.

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS dan imbal hasil yang lebih tinggi, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara kenaikan baru-baru ini menunjukkan Ukraina masih menjadi fokus utama, langkah semalam adalah tentang menyeimbangkan kembali aliran uang cepat, dan bukan perubahan struktural dalam prospek emas, kata Halley, menambahkan kenaikan berkelanjutan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun hingga 3,0 persen dapat mengubah pandangan itu.

Pada Senin (18/4/2022) harga emas berada dalam jarak menyentuh level kunci 2.000 dolar AS per ounce karena krisis Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran inflasi mendorong investor ke aset aman emas.

Harga logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,6 persen menjadi 25,00 dolar AS per ounce, platinum turun 1,3 persen menjadi 977,93 dolar AS per ounce, dan paladium naik 0,4 persen menjadi 2.380,29 dolar AS per ounce.

Baca juga: Rupiah melemah, dibayangi ekspektasi kenaikan bunga bank sentral AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022