"Penguasaan teknologi digital menjadi sangat strategis. Pengusaha perempuan memberikan kontribusi 9,1 persen terhadap PDB, masih di sektor UMKM. Angka ini masih sangat kurang, sementara 43 persen UMKM formal dimiliki perempuan, dengan 41,6 persen di bidang kuliner, 18 persen di fesyen, dan 15 persen di kriya," papar Menparekraf dalam panel diskusi daring, Kamis.
"Peran perempuan super penting di era ini karena mampu mengantisipasi perubahan tuntutan dan perilaku pasar pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat uncertain, kompleks, dan memiliki ambiguity. Perempuan adalah yang paling mampu beradaptasi di era ini," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Menparekraf minta Kadin dukung pengembangan kawasan pariwisata
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan perempuan memiliki potensi yang tinggi dalam hal kewirausahaan.
"Perempuan inovatif dalam mencari solusi. Mereka sosok proaktif dan bergerak terus mencari peluang dimana pun. Mereka juga dare to take risk yang menjadi orientasi utama dalam wirausaha. Kalau semuanya dikembangkan, kita akan punya perempuan hebat dan mandiri di entrepreneurship Indonesia," kata dia.
Secara umum, Menparekraf memaparkan bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB terus menunjukkan tren positif hingga di angka Rp154 triliun, dan terus bergerak menjadi sumbangsih ekonomi kreatif tertinggi di dunia nomor tiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"UMKM sangat berperan penting, kontribusinya terhadap PDB sebesar 61,07 persen, dan ditargetkan tumbuh di 65 persen di 2024," kata Sandiaga.
Ia mengatakan pihaknya melihat beberapa tantangan yang bisa diartikulasikan dengan angka. Sebanyak 83 persen UMKM belum berbadan hukum, sebesar 88 persen UMKM belum miliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Lalu, sebanyak 92 persen UMKM masih menggunakan modal sendiri, dan lebih dari 92 persen UMKM memiliki pendapatan di bawah Rp300 juta per tahun dan masuk ke kategori usaha super mikro.
"UMKM diharapkan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, dan menjawab tantangan kemandirian ekonomi di masa pandemi," kata Sandiaga.
Ada pun Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) telah memboyong hampir 18 juta UMKM ke ruang digital, dengan target 30 juta UMKM on boarding di tahun 2023.
"Dengan total pertumbuhan ekonomi 2 persen, penambahan lapangan kerja sebanyak 2 juta, dan peluang usaha ditambahkan 5,5 juta UMKM dan artisan tambahan," kata Sandiaga.
"Mari mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Mari kita garap seluruh potensi, tumbuhkan jiwa entrepreneurship dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Sandiaga ajak pemuda Babel gelorakan gerakan bangga buatan Indonesia
Baca juga: Menparekraf sebut kuliner sebagai pariwisata unggulan di Belitung
Baca juga: Menparekraf kagumi destinasi wisata hutan mangrove Kota Langsa
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022