Melalui TokoVerse, Tokocrypto tidak mengambil posisi sebagai pedagang aset kripto, melainkan memperluas pemanfaatan teknologi blockchain di Indonesia dengan menghadirkan ekosistem blockchain yang berkelanjutan.
Baca juga: CEO Indodax ajak milenial sisihkan THR untuk investasi
"TokoVerse merupakan ekosistem blockchain pertama di Indonesia yang dibangun oleh Tokocrypto, di mana TKO, proyek kripto dengan token hybrid berkonsep CeDeFi menjadi backbone dalam pengembangan ekosistem tersebut. TokoVerse menjadi bukti komitmen dari Tokocrypto untuk membangun ekosistem berbasis blockchain yang berkelanjutan," tutur Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto, dalam siaran pers Kamis (21/4).
Pengembangan platform TokoVerse memanfaatkan kombinasi sinergis mulai dari domain Decentralized Finance (DeFi), GameFi dan Non-fungible token (NFT). Ekosistem itu didirikan dengan dorongan adopsi dari perkembangan industri aset kripto di Indonesia.
"Pencapaian Tokocrypto sejak aplikasi kami diluncurkan empat tahun tahun lalu merupakan bukti kepercayaan nasabah, partner bisnis dan investor terhadap visi dan model bisnis yang kami kembangkan," kata dia.
Pertumbuhan Tokocrypto sangatlah pesat. Dari 2020 hingga 2021, jumlah transaksi harian yang diproses dalam platform kami melesat 754 persen dan telah mencapai lebih dari 191 juta dolar AS yang setara Rp2,7 triliun,” kata dia.
Baca juga: Litedex Protocol resmi tercatat di CoinMarketCap
Beragam platform di ekosistem TokoVerse meliputi:
TKO (Toko Token)
TKO merupakan token aset kripto utilitas yang dibuat oleh Tokocrypto. TKO adalah proyek kripto lokal Indonesia pertama yang beroperasi berdasarkan model token hybrid unik yang menggabungkan utilitas Centralized Finance (CeFi) dan Decentralized Finance (DeFi).
TokoMall
TokoMall adalah NFT marketplace yang diluncurkan Tokocrypto pada Agustus 2021. TokoMall hadir dengan misi pemberdayaan potensi kreator lokal Indonesia dalam berbagai bidang kreatif untuk mengakses pasar global melalui pemanfaatan NFT. Misi TokoMall adalah digital NFT meets reality.
TokoCare
TokoCare ialah platfrom inisiatif Tokocrypto dalam ranah CSR (Corporate Social Responsibility) yang mengusung KolaborAKSI (berkolaborasi dan beraksi). Melalui TokoCare, Tokocrypto menjalankan berbagai program sosial bersama mitra untuk menanggulangi isu sosial melalui pemanfaatan teknologi blockchain.
TokoScholars
TokoScholars adalah platform inisiatif dari Tokocrypto dalam memberikan edukasi terkait kripto dan teknologi blockchain dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan market dan literasi kripto di Indonesia.
Kriptoversity
Aplikasi edukasi dengan konsep learn & earn pertama di Indonesia yang berisi materi pembelajaran tentang aset kripto dan ekosistem blockchain.
TokoLabs
Program inkubator dari Tokocrypto untuk mendukung proyek dan startup blockchain di Indonesia dan global. Misi TokoLabs membawa proyek blockchain Indonesia ke panggung dunia, dan mendorong percepatan adopsi tekonologi blockchain yang bermanfaat.
T-Launchpad
Ini adalah platform IDO multi-chain yang terdesentralisasi. Melalui T-Launchpad, berbagai proyek blockchain dapat meluncurkan tokennya ke investor di seluruh dunia dengan metode aman dan terpercaya.
T-Hub
T-Hub adalah "dedicated space" inisiatif Tokocrypto sebagai sarana bagi masyarakat untuk belajar, berinteraksi, berinovasi dan berkolaborasi antar komunitas serta memahami lebih dalam mengenai teknologi blockchain dan juga aset kripto.
Baca juga: Hacker Korea Utara berada di balik peretasan game Axie Infinity
TokoNews
Platform portal berita agregator terkait blockchain dan aset kripto. TokoNews menghadirkan berbagai berita terbaru dalam maupun luar negeri, serta update terkini terkait Tokocrypto.
Tokocrypto saat ini memiliki 2,5 juta pengguna per Maret 2022. Angka tersebut naik sekitar 35 persen dari posisi akhir 2021 yaitu sekitar 2 juta pengguna. Sementara, itu dari sisi transaksi atau volume trading aset kripto selama kuartal I 2022 telah mencapai 47,9 juta dolar AS.
"Kripto dan seluruh ekosistem blockchain sedang mencoba untuk membuat internet baru, yang oleh banyak orang disebut Web3, seperti halnya Google dan Microsoft yang membantu menciptakan Web1. Teknologi blockchain akan mendominasi dunia selama 10-20 tahun ke depan dan dapat membantu memecahkan beberapa masalah ekonomi atau menguranginya," pungkas Kai.
Baca juga: Berkurangnya pasokan Bitcoin dan Ethereum dinilai jadi kabar positif
Baca juga: Zona ekonomi khusus Honduras adopsi bitcoin sebagai alat bayar sah
Baca juga: Zona ekonomi khusus Honduras terima bitcoin sebagai alat bayar sah
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022