• Beranda
  • Berita
  • Vaksinasi kanker serviks berskala nasional digelar tahun depan

Vaksinasi kanker serviks berskala nasional digelar tahun depan

22 April 2022 11:46 WIB
Vaksinasi kanker serviks berskala nasional digelar tahun depan
Tangkapan layar - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (kiri) didampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu saat menyampaikan konferensi pers virtual dalam rangka peringatan Puncak Hari Imunisasi Sedunia 2022 yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Jumat (22/4/2022). ANTARA/Andi Firdaus.

Kita perluas tahun ini dengan menambah delapan provinsi

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker serviks diperluas hingga skala nasional mulai 2023.

"Saya minta tahun depan sudah 100 persen," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual dalam rangka peringatan Puncak Hari Imunisasi Sedunia 2022 yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Jumat.

Budi mengatakan studi terkait vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama dan hasilnya baik untuk mencegah risiko kanker serviks, sehingga sudah saatnya program tersebut diterapkan secara masif di Indonesia.

Baca juga: Vaksinasi kanker serviks dibiayai negara dan bersifat wajib

Baca juga: Vaksinasi wajib pencegah kanker sasar siswi kelas 5 dan 6 SD


Vaksinasi HPV di Indonesia baru dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021, lalu diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.

"Seperti di daerah Yogyakarta sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita ingin supaya ini (vaksinasi HPV) cepat diluncurkan secara nasional untuk menekan kematian ibu yang disebabkan kanker serviks, karena kematiannya semakin lama semakin naik," katanya.

Program vaksinasi HPV menyasar kelompok masyarakat dari kalangan siswi kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Sebab sesuai aturan, vaksin diberikan sebelum peserta mengalami masa menstruasi.

"Kalau sudah menstruasi, dia (vaksin HPV) jadi tidak efektif untuk bisa mengurangi prevalensi kanker serviks. Itu sebabnya kita kejar pemberiannya ke seluruh anak di usia kelas 5 dan 6 SD," katanya.

Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pada tahun ini program vaksinasi HPV kembali diperluas dengan menambah cakupan peserta dari delapan provinsi.

"Kita perluas tahun ini dengan menambah delapan provinsi, empat provinsi di Jawa plus Bali dan tiga provinsi di Sulawesi yang kami targetkan punya prevalensi kanker serviks terbanyak," katanya.

Baca juga: Pakar paparkan alasan vaksinasi HPV sasar anak usia SD kelas 5 dan 6

Baca juga: HOGI: Vaksin HPV bisa cegah lebih dari satu risiko kanker

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022