• Beranda
  • Berita
  • Menkes dorong partisipasi kepala daerah perempuan sukseskan imunisasi

Menkes dorong partisipasi kepala daerah perempuan sukseskan imunisasi

22 April 2022 14:45 WIB
Menkes dorong partisipasi kepala daerah perempuan sukseskan imunisasi
Ilustrasi - Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) memberikan imunsiasi kepada balita di Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020). ANTARA FOTO/Fauzan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendorong partisipasi aktif seluruh kepala daerah perempuan di Indonesia untuk mengejar ketertinggalan target imunisasi dasar lengkap pada anak tahun 2022.

"Karena imunisasi diarahkan lebih banyak kepada anak dan harusnya sangat dekat ke hati seorang ibu," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers secara virtual diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Jumat.

Kemenkes menjadikan Bangka Belitung sebagai tuan rumah penyelenggaraan puncak peringatan Pekan Imunisasi Sedunia 2022 sebab cakupan vaksinasi dasar lengkap yang relatif tinggi.

Kemenkes menargetkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada triwulan pertama 2022 mencapai 22,5 persen. Tapi hingga saat ini cakupan yang dicapai baru berkisar 14 persen.

Baca juga: Menkes: Cegah kematian ibu dan anak sejak dini

Baca juga: Vaksinasi kanker serviks berskala nasional digelar tahun depan


Bangka Belitung merupakan satu dari enam daerah di Indonesia dengan cakupan imunisasi dasar lengkap lebih dari 22,5 persen, sehingga diharapkan bisa memotivasi daerah lain dalam pemenuhan target yang ditetapkan.

Budi mengatakan partisipasi aktif pemerintah daerah sangat penting. "Kalau Pemda mendorong dengan penuh program imunisasi, harusnya angka tersebut bisa dicapai," katanya.

Menurut Budi, sosok kepala daerah perempuan diharapkan bisa membantu menggerakkan seluruh kekuatan yang ada di daerah untuk mencapai target imunisasi.

Sementara itu, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) akan digelar mulai Mei 2022, sebagai upaya percepatan dari ketertinggalan cakupan peserta imunisasi dasar lengkap pada anak selama pandemi COVID-19.

Dalam program itu ada dua kegiatan besar, imunisasi tambahan satu dosis untuk cegah Campak dan Rubela dan imunisasi Kejar bagi balita yang belum lengkap imunisasinya.

Kegiatan itu menyasar sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia yang berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.

Tahap I pelaksanaan BIAN akan dimulai pada Mei 2022 di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, sedangkan tahap kedua akan berlangsung pada Agustus 2022 di Jawa dan Bali.*

Baca juga: Imunisasi anak harus sesuai jadwal guna perlindungan optimal

Baca juga: Reisa: Imunisasi rutin lengkap penting guna berikan kekebalan spesifik

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022