USAID, Mars Inc. dan Institute for Development Impact (I4DI) mengumumkan investasi bersama hingga senilai Rp103 miliar itu untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan industri kakao Indonesia, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat.
Peningkatan pertanian kakao itu bisa berjalan seiring dengan penurunan emisi gas rumah kaca, kata Kedubes AS dalam keterangannya.
Melalui kemitraan Advancing Cocoa Agroforestry towards Income, Value, and Environmental Sustainability (ACTIVE) selama empat tahun, USAID, Mars, dan I4DI akan mendukung para petani kecil di Indonesia dalam meningkatkan produktivitas serta mata pencaharian melalui praktik pertanian cerdas iklim, seperti meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk mengatasi kekeringan dan melindungi tanaman asli yang dapat meningkatkan penyimpanan karbon.
Baca juga: USAID APIK dorong Perda pengurangan risiko bencana di Maluku
Kontribusi USAID untuk kemitraan ACTIVE itu bertujuan menegaskan kembali komitmen bersama Amerika Serikat dan Indonesia untuk memerangi perubahan iklim demi masa depan semua.
Menurut pihak USAID, melalui praktik-praktik pertanian cerdas iklim, petani akan menjadi bagian dari solusi untuk membangun ketangguhan Indonesia terhadap bencana alam terkait iklim yang semakin sering terjadi, seperti tanah longsor yang dapat merusak pertanian dan tanaman kakao.
Inisiatif itu juga akan berkontribusi pada pasokan komoditas kakao dari Indonesia yang dapat diandalkan serta tangguh iklim, kata USAID.
Selain itu, Amerika Serikat merupakan pasar tujuan terbesar kedua di dunia untuk komoditas kakao sehingga memungkinkan para petani kecil mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan.
Baca juga: USAID tekankan pentingnya kolaborasi atasi perubahan iklim
Baca juga: USAID APK bantu masyarakat Jatim kelola risiko bencana dan iklim
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022